pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Ingin Buka Usaha Rental Play Stasion

SEJAK di sekolah dasar, Fikri telah berjualan bendera di lokasi tersebut bersama omnya. Saat momen Agustusan tiba, ia rela meninggalkan sejenak aktifitas bermainnya layaknya anak-anak dengan mencari rezeki.

Laporan: NUGROHO

Fikri saat ini tinggal di Jalan Kerung-kerung Makassar bersama ayah dan neneknya. Ibunya telah lama berpisah dengan ayahnya dan pergi meninggalkan keluarga sejak dirinya masih SD. Fikri enggan menyebut kemana ibunya pergi.
Ia hanya mengatakan, ia tinggal bersama ayah dan neneknya, dan itu sudah membuatnya cukup. Ayahnya ternyata juga seorang penjual bendera. Namun di lokasi yang berbeda dengan tempatnya berjualan.
Fikri mengatakan, ia dan ayahnya begitu sangat bersyukur ada momen kemerdekaan seperti ini. Selain bisa turut menghargai jasa para pahlawan, momen kemerdekaan seperti ini juga bisa membantu perekonomian keluarganya.
Ia menjelaskan, jika semua benderanya laku terjual, maka keuntungan yang didapatkannya bisa mencapai Rp7 juta. Hal ini sudah dirasakannya sangat cukup, mengingat semua hasil ini didapatkan dalam sebulan penjualan bendera.
“Saya jual ini kan sampai pas tanggal 17 nanti. Harapanku bisa ki habis semua. Kalau habis semua ini bendera, bisa ka dapat sampai Rp7 juta. Lumayan mi itu, banyak kebutuhan sekolah bisa saya beli, saya kasih orang tua sama nenek sebagian, sebagian saya tabung,” jelas Fikri.
Jika tidak sedang berada di momen kemerdekaan, Fikri sehari-harinya selain sekolah, adalah seorang pekerja bengkel. Ia bekerja di salah satu bengkel di Jalan Kerung-kerung milik orang.
Memang tidak bisa dibandingkan dengan penghasilan menjual bendera saat 17-an, namun inilah yang dilakukannya tiap hari seusai sekolah demi tetap bisa makan.
Rasa malu pun ia tekan dulu saat awal mulai bekerja membantu perekonomian keluarga. Awalnya ia mengaku malu karena tak ada waktu saat diajak bermain dengan teman-temannya. Namun saat ini ia mengatakan jika hal itu sudah menjadi biasa.
“Ndak malu-malu ma sekarang. Biasa mi toh. Yang penting kerja saja,” ucapnya.
Harapan besar ia gantungkan. Fikri rela menabung dari hasil jualan benderanya selama bertahun-tahun. Tujuannya adalah membuat usaha sendiri.
Fikri mengatakan, ia bercita-cita ingin memiliki usaha Rental Play Stasion (PS) sendiri. Baginya, usaha tersebut merupakan usaha yang menguntungkan dan mengasyikkan.
Walaupun saat ini ia belum memiliki modal, ia berharap dengan tabungannya bisa mengumpulkan uang untuk membeli satu PS terlebih dahulu.
“Mau sekali k buka usaha rental PS. Mudah-mudahan benderaku laku, dengan tabunganku semua, mudah-mudahan cukup beli satu PS mi dulu. Mau k rentalkan i,” harap Fikri.
Kemarin, ternyata adalah hari pertama mereka berjualan bendera. Namun Fikri sendiri mengatakan kalau dirinya sudah sering menjual bendera di tahun-tahun sebelumnya.
Fikri yang saat ini bersekolah di SMA Cokroaminoto Makassar mengatakan baru saja membuka jualannya. Bahkan saat penulis menemui, ia mengaku belum ada satupun jualannya yang terjual.
“Saya sekolah tadi pagi, pulang sekolah saya langsung ke sini buka jualan. Sekarang belum ada pi yang beli. Mungkin nanti sore,” katanya.
Sementara Emma adalah teman Fikri. Emma sendiri belum cukup pengalaman menjual bendera karena ini adalah hari pertamanya. Jadi Fikri lah yang paling cukup tahu akan pengalaman menjual bendera.
Fikri mengatakan, biasa ia menjual bendera bersama pamannya. Namun karena pamannya saat ini sedang sakit, maka ia berjualan dengan dibantu oleh tamannya ini.
Bersama pamannya, Fikri telah lama menggeluti pekerjaan ini. Fikri mengatakan, sejak dirinya masih duduk di SD, ia sudah ikut bersama pemannya berjualan. Hal ini tentu ia lakukan guna bisa mengumpulkan uang membantu orang tuanya.
Jika lagi tidak bersekolah, Fikri bahkan menghabiskan harinya di tempat jualannya tersebut. Sejak pukul 07.00 pagi ia sudah membuka tempat jualannya dan siap berjualan. Nanti hingga pukul 17.00 sore, barulah ia menutup tempatnya.
“Tiap tahun memang selalu saja ada yang beli. Kadang perorangan, kadang juga ada orang dari kantor (dari instansi) yang beli. Tapi kadang dalam sehari juga ndakda yang beli. Jadi untung-untungan ki,” ucap pria 17 tahun ini.
Sementara bendera yang dijualnya cukup beragam. Ada yang dimensinya kecil, hingga ada yang panjangnya mencapai 10 meter.
Harganya juga bervariasi. Mulai Rp40 ribu, Rp45 ribu, Rp50 ribu, Rp300 ribu, hingga Rp400 ribu. Tergantung ukuran bendera yang dimaksud.
“Kalau bendera yang biasa yang di pajang depan rumah, itu Rp40 ribu ji. Kalau yang 10 meter itu Rp400 ribu harganya,”ungkapnya.(b)




×


Ingin Buka Usaha Rental Play Stasion

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar