SAYA mahasiswa doktoral jurusan psikologi di Central China Normal University Wuhan. Saat ini saya cuma sendiri di kampus. Sekarang sedang libur kuliah dan bertepatan dengan Imlek.
Perkuliahan pada awalnya akan dimulai pada tanggal 12 Februari. Tapi saat ini ada informasi libur akan diperpanjang, namun belum tahu sampai kapan terkait dengan epidemik virus corona19.
Kota Wuhan memang sangat sepi saat ini, tapi kita tidak diisolasi. Penutupan Kota Wuhan dimulai per tanggal 23 Januari, yang mengakibatkan seluruh fasilitas transportasi publik ditutup. Tidak ada penerbangan, kereta api, metro ataupun bus.
Per tanggal 26 Januari hanya mobil pribadi yang bisa beredar di jalan. Tapi kami masih bisa keluar untuk membeli makanan. Hanya saja kita diimbau untuk tidak keluar dari daerah kampus. Kalaupun harus keluar, kami diminta tetap menggunakan masker.
Jumlah mahasiswa Indonesia di Wuhan sebanyak 97 orang.
Belum yang ada di kota lain di Provinsi Hubei. Jumlah mahasiswa asal Makassar ada sekitar 25 orang yang berada di Provinsi Hubei (Wuhan, Xianning), Huangshi, dan Enshi. Dari empat kota ada, 25 orang mahasiswa asal Makassar.
Terkait dengan pemerintah, kami selalu berkoordinasi dengan pihak KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Beijing. Kami berharap agar bisa segera keluar dari kota Wuhan. Saat ini tahapannya sedang ditempuh. Pemerintah sudah merapatkan antisipasi segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. (*)
Kampus Diliburkan, Berharap Bisa Keluar dari Wuhan

×





