DOKTER yang satu ini rupanya punya impian yang sudah lama diidam-idamkannya. Hal itu akan ia realisasikan jika akhir 2021 mendatang dirinya memasuki masa purnabakti. Dialah adalah dr Hasanuddin Tahir, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa yang juga adalah kepala Dinas Kesehatan setempat.
MENGAWALI kariernya di dunia kesehatan, dr Hasanuddin memang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Selama mengabdi sebagai aparatur sipil negara (ASN) di bidang kesehatan, ayah dari tiga anak dan seorang istri yang juga dokter bernama dr Farida Muhammad Sp.THT-KL ini lebih banyak mendarmabaktikan hidupnya untuk membantu sesama.
Tak heran, hal prinsip yang ditanamkannya adalah menjaga hubungan pertemanan dengan banyak orang. Hal itupun ditanamkan kepada ketiga anaknya, yakni Muh Farhan Irhamsyah H Tahir (22),
Muh Fawwaz Irhadi H Tahir (21), dan
Maharani Fadillah Irnabila H Tahir (14).
Ketiga anak-anaknya inipun rupanya bakal mengikuti jejak kedua orangtuanya untuk terjun ke bidang kesehatan. Terbukti, anak sulung dan anak keduanya mulai meniti jalan itu dengan berkuliah di Fakultas Kedokteran. Putri bungsunya, meski masih duduk di bangku SMP, namun sudah menunjukkan keinginannya menjadi dokter.
Dokter Hasanuddin yang lahir dari orangtuanya berdarah asli Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan ini pada 27 November 1961, selama menjalankan profesinya sebagai dokter umum, telah melanglang nusantara. Dia mengawali karier ASN di Poso, Sulawesi Tengah sebagai Kepala Puskesmas Baturube (Kabupaten Morowali Utara). Kemudian pindah ke Kutai sebagai Kapus Sangasanga, Kalimantan.
Setelah berkiprah di Kalimantan, dr Hasanuddin pun pulang kampung ke Sulawesi Selatan menjadi Kapus Pattallassang, Kabupaten Gowa. Lalu berpindah jadi Kapus Bontonompo II, Kecamatan Bontonompo.
“Jadi saya itu ke mana-mana, keliling dari puskesmas ke puskesmas. Kemudian setelah di Bontonompo, saya pun kemudian dilantik jadi Wadir Medik dan Keperawatan RSUD Syekh Yusuf Gowa. Kemudian jadi kepala Dinas Kesehatan Gowa saat masa pemerintahan Bupati Gowa almarhum Dr Ichsan Yasin Limpo. Untuk bupati sekarang, saya kemudian ditambahkan tugas sebagai Plt Direktur RSUD Syekh Yusuf Gowa,” terang dr Hasanuddin.
Diakuinya, selama mengabdi sebagai ASN bidang kesehatan, banyak hal yang ditemukan serta dirasakannya. Manajemen yang dijalaninya mengajarkan banyak tentang kepemimpinan dan itu dilakukannya saat menjadi kepala dinas dan plt direktur RSUD.
“Kalau kita berbicara raga, pastilah capek. Karena waktu kita hanya tercurah untuk kerjaan. Pergi jam 7 pagi dan pulangnya ke rumah kadang malam. Tapi Alhamdulillah istri dan anak-anak saya sudah paham dengan tugas-tugas saya, sehingga kadang maklum bilamana kerap kegiatan bersama dengan keluarga sangat minim waktu,” jelas dr Hasanuddin di ruang kerjanya di RSUD Syekh Yusuf beberapa hari lalu.
Menurut dia, menjadi pemimpin di dua kantor memangnya sangat menyita waktu. Namun sebagai ASN hal itu dijalani sebagai kewajiban utama. Apalagi selama masuk dalam jajaran struktural, ilmu kedokterannya tidak terfungsikan maksimal.
“Makanya, setelah pensiun nanti saya akan membuka ‘warung sore’. Warung sore itu yah buka praktik kembali,” kata dr Hasanuddin sambil tertawa.
Dia mengatakan, kembalinya nanti ke habitatnya merupakan hal yang membahagiakan dirinya. Setidaknya, ilmunya sebagai dokter akan dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Saya suka bersahabat dengan orang, sehingga lebih suka banyak bersilaturahmi,” jelasnya. (sar)