pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Komisi II DPRD Sulbar Lakukan Rakor dengan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan

Antisipasi Penyakit Jembrana dan PMK pada Ternak Sapi

MAMUJU, BKM — Untuk mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta penyakit Jembrana pada ternak sapi di wilayah Provinsi Sulbar, Komisi II DPRD Sulbar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), beberapa hari lalu. Rakor ini dipimpin Ketua Komisi II DPRD Sulbar, Drs H Sudirman yang turut dihadiri anggota Komisi II, Ahmar Iksan Syarif.
Pada Rakor ini, Komisi II menghadirkan Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Provinsi Sulbar, Muhtar, didampingi Kepala Bidang Peternakan Kesehatan Hewan (PKH), drh Taufiq (medik veteriner/staf Keswan) bersama tim medik veteriner/ staf Keswan, yaitu drh Zarkawi Sujuti dan drh Niputu Novi A, serta SuryantibVitra Ningsi selaku staf program.
Dari Rakor tersebut dihasilkan beberapa kesimpulan, yaitu terkait lnformasi adanya ribuan sapi mati yang diindikasi terjangkit PMK dan jembrana, itu belum mencapai ribuan. Namun memang perlu diantisipasi penyebarannya.
Ada beberapa kasus berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Provinsi Sulbar. Adapun kabupaten yang Positif (+) terjangkit jembrana, yaitu Kabupaten Pasangkayu, Mamuju, Majene, dan Kabupaten Polman.
Pada tahun 2022, kasus jembrana di Kabupaten Pasangkayu sebanyak 541 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 344 ekor yang mati/potong dan sisa yang hidup 197. Di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) terdapat 125 kasus, dimana 75 yang mati/potong dan sisa hidup 50.
Sedangkan penyakit jembrana pada tahun 2023 di Kabupaten Polman sebanyak 371 kasus (mati 124 dan sisa yang hidup 247), di Kabupaten Majene 7 kasus (mati 2 dan sisa hidup 5), serta Kabupaten Mamuju 61 kasus (mati 28 dan sisa hidup 33).
Sebagai langkah pencegahan, Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan, telah menerima vaksin jembrana sebanyak 9.250 dosis. Kemudian telah disebar ke lima kabupaten, yaitu Kabupaten Pasangkayu, Mamuju Tengah (Mateng), Majene, Mamuju, dan Kabupaten Polman.
Pada tahun 2022, Kabupaten Pasangkayu yang merupakan kabupaten pertama suspect jembrana vaksinasi sebanyak 1.398 dosis dan tahun 2023 Vaksinasi 37 dosis, Kabupaten Mamuju tahun 2023 vaksinasi 387 dosis, Kabupaten Polewali Mandar tahun 2023 vaksinasi 360 dosis (Beroangin), Kabupaten Majene tahun 2023 vaksinasi 3 dosis, dan Kabupaten Mateng tahun 2023 vaksinasi sudah berjalan belum terlapor.
Upaya yang dilakukan dalam penanganan penyakit ternak, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Barat melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten tentang pentingnya peran pemerintah desa dan pemerintah kecamatan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit jembrana.
Sekaligus upaya melakukan lockdown untuk zona merah dan mengajak masyarakat agar melapor kepada petugas setempat apabila menemukan ternaknya sakit akan dilakukan penanganan melakukan pengobatan secara mssif kepada ternak yang sakit, melakukan vaksinasi pada ternak yang sehat (di ring 2 atau wilayah sekitar kasus)
Untuk mengantisipasi penyebaran jembrana akan dilakukan penjagaan lalulintas gewan di wilayah perbatasan Sulawesi Barat untuk dilakukan dikoordinasikan lintas sektor, pemerintah kabupaten dan kepolisian, perhubungan dan balai karantina hewan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan memberikan laporan perkembangan kasus kepada pusat serta upaya investigasi dengan Balai Besar Veteriner Maros. (zul)




×


Komisi II DPRD Sulbar Lakukan Rakor dengan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link