SEBAGAI bagian dari wajin pilih, kita harus memastikan bahwa pada tiap proses dan tahapan pilkada terbebas dari praktik-praktik yang melanggar konstitusi serta moralitas. Seperti politik uang, intervensi, serta penggunaan isu SARA. Pihak penyelenggara harus menjunjung tinggi netralitas dan kesetaraan. Tiap pasangan calon (paslon) harus berfokus pada narasi dan gagasan guna menyuarakan kebijakan yang semakin baik lagi ke depannya.
Pemilihan yang bersih dan berkualitas adalah yang peraturannya dapat dipatuhi dengan baik, dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh tindakan yang tidak pantas atau ilegal. Pemilihan kepala daerah merupakan ajang pesta demokrasi yang menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara. Pilkada merupakan sarana untuk memilih wakil rakyat yang akan memimpin bangsa dan negara.
Oleh karena itu, proses ini harus berjalan dengan bersih yang menjunjung tinggi asas jujur, dan adil. Pilkada yang bersih dan berkualitas mengacu pada tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Pemerintah, penyelenggara pemilu, partai politik, dan masyarakat sipil harus bekerja sama untuk mewujudkan pemilu yang damai.
Proses pemilihan yang bersih agar menghasilkan iklim demokrasi yang berkualitas, membutuhkan peran pemerintah yang harus menjamin keamanan dan ketertiban selama tahapan berlangsung. Penyelenggara pemilihan harus melaksanakan proses dengan baik dan transparan. Partai politik harus berkampanye secara santun dan bermartabat yang berfokus pada narasi dan gagasan. Sementara bagi masyarakat sipil, harus turut mengawasi jalannya tahapan pilkada guna mencegah terjadinya pelanggaran yang berpotensi timbul.
Dalam setiap ajang kontestasi demokrasi masyarakat akan selalu memiliki peran penting dalam mewujudkan pemilihan yang bersih dan berkualitas. Masyarakat harus menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Pemilihan yang bersih merupakan modal penting untuk membangun ruang demokrasi yang bersih dan berkualitas.
Demokrasi yang bersih dan berkualitas akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita harus meyakini jika dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat maka proses pilkada dapat berjalan dengan damai, jujur, dan adil.
Pemilihan yang bersih dan berkualitas merupakan wujud nyata dari demokrasi yang hidup di negara kita. Bila pemilihan yang bersih dan berkualitas dapat diwujudkan maka akan melahirkan pemerintahan yang terbebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Kita tentunya mengetahui jika isu KKN ini dapat merusak tatanan demokrasi dan pemerintahan. Maka untuk mencegahnya harus diawali dengan mewujudkan pemilihan yang menjunjung tinggi asas jujur dan adil sebagai acuan dalam proses pemilihan. Dalam hal ini membutuhkan dukungan dari semua kalangan, termasuk pengawasan dari kalangan anak-anak muda.
Di era digital saat ini peran generasi milenial dan Gen Z dalam konteks politik dan pemilihan kepala daerah menjadi semakin penting. Meskipun mayoritas dari mereka aktif menggunakan media sosial sebagai platform utama untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi, mereka juga dihadapkan pada tantangan seperti penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
Namun, partisipasi aktif mereka dalam pengawasan pemilu dapat memperkuat integritas dan keadilan dalam proses pemilihan. Pengalaman praktis menunjukkan bahwa kehadiran dan peran mereka dalam pengawasan pemilu memiliki dampak positif dalam mengurangi kecurangan dan memperkuat demokrasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, peningkatan peran dan kesadaran generasi Z dan milenial dalam politik dapat menjadi kunci untuk menciptakan pemilihan kepala daerah yang bersih dan berkualitas . (yus)
