BULUKUMBA, BKM — Puluhan massa yang mengatasnamakan Aliansi Pemerhati Tani (Alerta) mendatangi Kantor Perum Bulog Bulukumba, Rabu (9/4). Mereka berunjuk rasa memprotes adanya pembelian gabah petani di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
“Dari informasi yang kami terima, ada gabah petani di Bulukumba yang dibeli tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujar jenderal lapangan (Jendlap) massa Alerta, Muh Asdar kepada BKM.
“Dari beberapa laporan yang kami terima, ada beberapa warga petani yang gabahnya hanya dibeli dengan harga Rp6.300 per kilogram, bahkan di bawahnya lagi. Ini kan tidak sesuai dengan apa yang telah diinstruksikan oleh Bapak Presiden,” sambungnya.
Asdar menyampaikan aksi yang dilakukan oleh Alerta, bertujuan untuk mendorong Perum Bulog bersama dengan para mitra Perum Bulog Bulukumba untuk membeli harga gabah petani sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kondisi hari ini, biaya produksi petani itu cukup mahal. Tapi akses pasar dan harga gabah tidak menentu,” jelasnya.
Salah satu petani di Kecamatan Gantarang, Wahyudi mengaku hasil panen padinya tahun ini mengalami peningkatan signifikan. Dia mengatakan, penetapan harga gabah Rp6.500 per kilogram menjadi kabar menggembirakan di kalangan petani.
“Harga 6.500 per kilogram merupakan angin segar bagi kami. Tapi nyatanya masih ada harga gabah dengan pembelian di bawah Rp6.500 per kilogram. Kami minta Bulog segera turun tangan,” ujarnya.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg. Kebijakan itu melalui Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025 yang menggantikan keputusan sebelumnya.
Wakil Pimpinan Cabang Perum Bulog Bulukumba, Norin Samma menyatakan bahwa Perum Bulog Bulukumba membawahi lima kabupaten untuk wilayah kerja, yaitu Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, Bulukumba dan Kepulauan Selayar. Dengan demikian, kata dia, Perum Bulog Bulukumba juga menyerap gabah petani di beberapa kabupaten tersebut.
“Komitmen kami sesuai dengan arahan Presiden kemarin, kami akan tetap membeli gabah sesuai dengan harga Rp6.500 per kilogram. Dan itu sudah komitmen bersama seluruh mitra kami,” ujarnya.
“Kalaupun ada mitra kami membeli gabah tidak dengan harga itu, maka kami akan menegur, bahkan memberhentikannya sebagai mitra,” tambah Norin Samma. (ful)
