ADA yang tak lazim kita temukan di lantai II Kantor Balai Kota Makassar, Kamis (9/7) pagi hingga siang. Tampak puluhan penerima insentif atau bantuan uang tunai untuk guru mengaji dan pemandi jenazah memilih tidur-tiduran di lantai, sambil menunggu namanya dipanggil.
Laporan: Rahman
Antrian panjang tersebut membuat sebagian penerima kecapean. Bagaimana tidak, sebanyak 4.000 orang antri memadati kantor Balaikota, belum lagi masih dalam suasana berpuasa di bulan ramadan.
Total bantuan kesejahteraan tersebut berupa uang tunai ini senilai Rp4 M. Jumlah tersebut meningkat dari anggaran tahun sebelumnya yang hanya Rp1,8 Miliar.
Dari 4.000 ribu penerimaan bantuan, 2.000 orang diantaranya adalah guru mengaji. Terdapat peningkatan drastis guru mengaji tahun ini, dibandingkan tahun lalu yang hanya 800 orang.
Besaran yang diterima pada tahun ini yakni untuk pemandi jenazah Rp1,8 juta, meningkat dua kali dari tahun lalu yang hanya Rp900 ribu. Untuk guru mengaji dan imam rawatib masing-masing mendapat Rp1 juta.
Kepala Bagian Kesra, Kamaruddin Munde menegaskan bahwa pembayaran tersebut akan diselesaikan hari ini (kemarin) dengan mengambil empat lokasi yakni lantai 1, 2, 3 tower Balai Kota. “Kita akan selesaikan pembayaran hari ini (Kamis, red) juga. Insya Allah semua akan terbayar,” kata mantan Camat Rappocini ini.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengapresiasi atas kinerja penyelenggara keagamaan. Hal ini utamanya ditujukan bagi guru mengaji yang berjasa besar bagi pembentukan karakter warga kota khususnya anak-anak.
“Apa yang diberikan pemkot ini sangat kecil bila dibandingkan dengan yang telah diberikan bapak dan ibu dalam membangun akhlak khususnya bagi anak-anak kita. Jangan melihat dari nilainya, ini hanyalah bentuk terima kasih pemkot. Kami menyatakan terima kasih mendalam,”ujar pria yang akrab disapa Danny itu.(man/war/c)