MAKASSAR, BKM — Kejaksaan Negeri (Kejari) Makassar memeriksa Penanggung jawab Politeknik Negeri Media Kreatif Makassar, Marman sekaitan dugaan korupsi pembangunan kampus Politeknik Negeri Media Kreatif Makassar (PNMKM).
“Masih kami klarifikasi soal proyek tersebut,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Makassar, Deddy Suwardy Surachman, Selasa (14/7).
Deddy menolak membeberkan secara rinci materi pemeriksaan Marman. Dia berdalih kalau pihaknya masih mengumpulan data dan bahan keterangan. Menurut Deddy, penyelidik masih akan melakukan pemanggilan terhadap pihak terkait yang mengetahui kasus ini.
Dia enggan berspekulasi apakah proyek itu nantinya bisa ditingkatkan ke tahap penyidikan atau tidak sebelum menemukan bukti perbuatan melawan hukum. Jadi masih perlu pendalaman lagi,” ujar Deddy.
Deddy menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh, gedung berlantai tiga yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar itu tidak tuntas hingga masa kontrak berakhir. Akibatnya, gedung tersebut belum bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, Marman seusai diperiksa mengaku tak ada masalah dalam proyek tersebut.
“Pembangunannya itu dikerjakan secara bertahap dan semuanya diatur oleh pusat,” tukas Marman kepada wartawan.
Marman juga tak tahu menahu mengenai masalah tender proyek tersebut. Alasannya, seluruh pelaksanaan tender itu diurus oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Silahkan tanya penyidik biar lebih jelas,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan kampus sudah digagas sejak 2011. Pada tahun 2012, proyek itu telah berjalan, namun berhenti pada tahun 2013 karena tidak ada alokasi anggaran. Proyek dilanjutkan lagi tahun 2014 sampai tahun ini, namun Marman tidak bisa memastikan apakah pekerjaan akan rampung tahun ini atau tidak.
Dijeketahui, pembangunan kampus mulai dikerjakan tahun 2012 lalu. Pada 2014, anggaran yang digelontorkan pemerintah sekitar Rp3 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun hingga akhir tahun proyek itu belum juga tuntas.
Pada pembangunan tahap awal, rekanan hanya dikerjakan di bagian pondasi, balok, kolom, dan cor plat sampai lantai dua. Sedangkan untuk tahap kedua pekerjaannya hanya di lantai dasar, ruang belajar sebanyak lima ruangan, plafon dan cor plat hingga lantai tiga. (mat-ril/c)
Marman Diperiksa Kasus Pembangunan PNMKM
×





