Arus mudik serta arus balik masyarakat yang melintasi Jalan Trans Sulawesi poros Makassar-Toraja harus merasakan ketidaknyamanan akibat perbaikan jalan di sejumlah titik. Jarak tempuh normal yang kerap dilalui harus molor serta diwarnai pelambatan arus lalulintas.
Laporan: Rahma Amri-Yusuf
Hasil pemantauan BKM Senin (20/7) siang menunjukkan, perlambatan kendaraan terjadi di sejumlah titik.
Di Kabupaten Enrekang, tepatnya di Desa Pana Kecamatan Alla, jalanan terputus karena perbaikan jembatan. Putusnya jembatan mengakibatkan satu unit mobil truk mengalami kecelakan parah karena terjatuh ke sungai menjelang puasa sebulan yang lalu.
Akibatnya, kendaraan yang lewat harus antri dan menunggu aba-aba dari warga yang menjadi pemandu. Hanya satu kendaraan roda empat yang bisa melintasi jembatan darurat yang dibuat. Antrean kendaraan yang cukup panjang terjadi mengakibatkan ketidaknyamanan.
Di Jalan Laikang, Ma’rang Kecamatan La’bakkang, sekitar 500 meter jalanan di daerah tersebut rusak. Pengendara bermotor harus pelan-pelan melalui jalan tersebut karena kondisi lintasan yang tidak rata. Selain itu, debu tebal beterbangan semakin melengkapi ketidaknyamanan.
Jarak pandang pengendara cukup terganggu. Apalagi yang menggunakan kendaraan roda dua. Agar aman melewati jalan, mereka harus mempersiapkan masker serta kaca mata.
Perlambatan juga terjadi di sejumlah titik jalan di daerah Maros yang masih dalam pengerjaan. Di beberapa tempat, satu jalur jalan harus digunakan untuk kendaraan dari dan ke Makassar. Akibatnya, kemacetan tidak terhindarkan.
Kemacetan juga terjadi di perbatasan Makassar-Maros. Tidak hanya pada hari-hari padat, perlambatan kendaraan terjadi saat puncak arus balik terjadi di H+3 hingga H+4. Kemacetan terjadi bahkan hingga tengah malam.
Salah seorang warga yang melakukan perjalanan dari Kabupaten Enrekang ke Makassar, Abd Ganing (55) mengaku merasa tidak nyaman melewati sejumlah ruas jalan yang sedang diperbaiki.
“Perjalanan kita jadi terhambat karena mendapat macet dimana-mana,” jelas pertanian di Kabupaten Enrekang itu.
Dia berharap pemerintah segera menuntaskan perbaikan jalan rusak agar pengendara bisa nyaman dalam melakukan perjalanan.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja (Satker) Jalan Poros Sulawesi, Budiamin yang ingin dikonfirmasi seputar jalan rusak, tidak bisa dihubungi. Nomor ponsel yang dihubungi tidak diangkat.
Terpisah, Direktur PD Terminal Regional Metro Makassar, Hakim Syahrani mengatakan, puncak arus balik lebaran terjadi minggu ini. Jumlah kendaraan yang berangkat hingga plus 3 pasca lebaran sebanyak 300 yang terdiri
Kendaraan AKDP 142, Minibusr 224, AKAP 55. Sementara jumlah penumpang yang berangkat 3.472. Sementara kendaraan yang kembali terdiri dari kendaraan AKDP 146, Minibus 239 dan AKAP 53 dengan total penumpang 2. 929.
Hakim menambahkan, untuk menperlancar arus lalulintas, pihaknya intensif turun lapangan melakukan pemantauan.
“Besok (hari ini-red) kita akan lakukan rapat evaluasi. Dan kemungkinan akan dilanjutkan dengan penertiban,” kata Hakim. (b)