×
Connect with us

Bisnis

Mentan Gelar Briefing di Warkop

-

MAKASSAR, BKM — Di sela-sela kunjungannya menghadiri acara open house di rumah kediaman Wapres Jusuf Kalla (JK), di Jalan Haji Bau, pada Minggu lalu, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman masih menyempatkan diri menggelar briefing. Briefing dengan sejumlah pejabat di lingkup kementerian pertanian dan mitra kerja di Sulsel dilakukan di warung kopi (Warkop), tak jauh dari kediaman JK.
Dalam briefing itu hadir antara lain Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, M Syakir, dari Pangdam VII Wirabuana, Letkol Bambang dan Letkol Frengky L. Hadir pula perwakilan dari Dolog Divre Sulselbar dan sejumlah perangkat kerja lingkup Pemprov Sulsel. Pertemuan di Warkop siang itu berlangsung dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan. Usai briefing kecilan, Andi Amran didampingi staf khusus Bidang Kebijakan, Sukriansyah S Latief, kembali lagi ke rumah JK menemui Wapres.
”Kami membahas soal kondisi terakhir serapan beras Bulog dan langkah strategi yang akan dilakukan mempercepat target tersebut. Kita maksimalkan saja pertemuan. Kebetulan kami ketemu di sini ya kita bahas strategi percepatan. Kalau bicaranya santai-santai biasanya realisasi cepat. Tapi kalau bicara sambil pakai dasi biasa lama realisasinya,” beber Andi Amran kepada wartawan, Minggu (19/7).
Andi Amran juga mengatakan, khusus daerah surplus beras seperti Sulsel, Jabar, Jatim, Sumut, dan NTT mendapat target serapan beras lebih tinggi. Karena itu, kementerian juga menyiapkan anggaran untuk mempercepat serapan beras oleh Bulog di daerah masing-masing. Ada bantuan Penyertaan Modal Negara (PMN) sekitar Rp3 triliun.
”Sulsel surplus 3 juta ton tahun ini. Target serapan di Sulsel naik jadi 1 juta ton, dari sebelumnya 500 ribu ton. Per hari ini stok nasional sekitar 1,7 juta ton. Target sampai akhir tahun 4 juta ton. Dan kita mau akselerasi dalam dua bulan ini 2 juta ton,” ujar Amran.
Serapan itu, lanjut dia, akan diwujudkan Bulog dengan bersinergi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) untuk membantu membuka akses kepada para petani membeli beras sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Ada juga pelibatan TNI AD hingga ke pelosok pedesaan.
”Kita juga buka pelibatan TNI . Contohnya di NTT, Babinsa cukup berhasil membantu petani di perdesaan. Di NTT serapan naik 300 persen,” katanya. (*mir)

Share

Komentar Anda

Populer Minggu ini