MAMUJU, BKM — Pertentangan antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengenai kepemilikan Pulau Lere-lerekang, hingga kini belum tuntas. Pulau ini menjadi perebutan dikarenakan memiliki potensi Migas yang melimpah ruah. Serangkaian pertemuan yang dilakukan belum juga menemukan jalan penyelesaian.
Gubernur Sulbar, H Anwar Adnan Saleh ketika ditemui BKM di ruang kerjanya, Jumat (24/7), mengatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi yang baik dengan Pemprov Kalsesl mengenai hasil Migas yang terkandung di Pulau Lere-lerekang. Dari hasil komunikasi baik yang dilaksanakan di Sulbar maupun di Kalsel, akhirnya akan ditindaklanjuti pada pertemuan di Jakarta yang dimediasi pemerintah pusat melalui Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Anwar mengatakan, dengan pertemuan yang bakal dilaksanakan di Jakarta tersebut untuk membahas menyangkut hasil Migas yang ada di Pulau Lere-lerekang, diyakini akan memberi dampak positif kepada Sulbar. ”Dalam pertemuan yang akan dilangsungkan di Jakarta pada Selasa, 28 Juli 2015 mendatang yang dimediasi Wakil Presiden Jusuf Kalla, akan membahas mengenai penguasaan dan pengelolaan hasil Migas di Pulau Lere-lerekang, kami yakin akan memberi dampak positif atau hal yang baik pada Sulbar, baik di masa sekarang maupun masa akan datang” katanya.
Anwar mengatakan, dengan adanya pertemuan yang dimediasi Wapres JK tersebut di Jakarta, nantinya akan memberi dampak positif dan hasil yang pasti. Sehingga tidak ada lagi kata berlarut-larut dan tidak ada kepastian. ”Ketika Wapres JK memediasi pertemuan antara Pemprov Sulbar dan Pemprov Kalsel, semuanya itu tidak ada lagi kata tidak menerima keputusan yang kita harapkan dari titik akhir pertemuan nantinya. Inilah kita akhiri dan masing-masing harus menaati pada aturan perundang-undangan dan keputusan dari pemerintah pusat yang berlandaskan pada aturan hak dan kewenangan,” jelas Anwar. (ala/mir/c)
a/mir/c)
28 Juli, Bahas Lere-lerekang di Jakarta
×





