SIDRAP, BKM — Kecelakaan beruntun terjadi di Kampung Kamirie, Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Sidrap sekitar pukul 14.00 wita, Rabu (29/7). Lakalantas ini melibatkan empat kendaraan sekaligus, masing-masing satu unit mobil jenis bus tiga perempat, sebuah Kijang Krista serta dua sepeda motor.
Satu orang dinyatakan tewas dalam peristiwa ini, sementara delapan orang lainnya kritis. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Lawawoi, Kecamatan Watangpulu. Sebagian kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Nene’ Mallomo, Sidrap dan RSUD Makkasau, Parepare.
Pengendara motor Yamaha Mio bernama Salman (50) tewas di lokasi kejadian. Sementara istrinya Syuhada (47) yang dibonceng, harus dilarikan kerumah sakit Tipe C Parepare karena mengalami luka patah tulang pada kaki dan tangannya. Kedua korban ini warga asal Soreang, Parepare.
Sementara 23 orang penumpang bus PO Montana bernopol DD 7545 MA asal Kabupaten Bone mengalami luka serius dan sebagian luka ringan. Sedangkan 12 penumpang, termasuk sopir Kijang Krista bernopol DD 1965 AK asal Kabupaten Tana Toraja juga mengalami luka berat dan ringan.
Saksi mata yang juga sopir Kijang Krista, Albert (35) mengatakan, dirinya memuat penumpang asal Toraja hendak menuju Parepare. Semua penumpangnya itu adalah passompe (perantau) asal Samarinda.
Ceritanya, mobil Kijang Krista itu berhenti di lokasi kejadian karena ada sebuah truk yang nopolnya belum diketahui, singgah di pinggir jalan memperbaiki kampas remnya.
Belum lagi berhenti total, sebuah bus PO Montana datang dari arah sama, yakni dari Bone menuju Parepare hendak mengantar penumpang ke Pelabuhan Ajatappareng. Mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut diduga mengalami rem blong. Bus tersebut langsung menyeruduk Kijang dari arah belakang, yang menyebabkan keduanya terjungkal dan terguling masuk jurang sedalam 10 meter.
Sementara dua motor, termasuk kendaraan korban yang tewas, berada tepat diantara Kijang dan truk yang singgah tadi. Diduga korban meninggal setelah terpental ke jalan dan dilindas ban mobil bus PO Montana. Sementara pengendara motor lain yang juga belum diketahui nopolnya, selamat dan pengendaranya tidak mengalami luka serius.
Kemungkinan kedua kendaraan mengejar jadwal keberangkatan kapal laut sehingga mengebut hendak sampai ke tujuan. Karena kedua mobil itu sedang memuat penumpang dengan tujuan yang sama, hendak merantau ke Samarinda, Kalimantan Timur dan Kupang, NTB.
Penyebab kejadian masih diselidiki. Diduga faktor rem blong, ditambah kondisi jalan yang menikung tajam serta menukik turun menyebabkan kecepatan bus kian bertambah.
“Sebelum kejadian, saya pelankan mobil karena ada truk yang singgah untuk diperbaiki. Tiba-tiba ada suara keras dari belakang dan mobil langsung terjun ke jurang. Ternyata ada bus yang juga masuk jurun setelah menabrak kami dari belakang. Seingat saya ada pengendara motor di depan kami. Jadi saya tidak bisa lagi mengendalikan mobil setelah ditabrak dari belakang,” tutur Albert yang ditemui di lokasi kejadian, kemarin.
Sementara, salah satu penumpang bus asal Lamuru, Bone Agustina (35), mengaku dirinya bersama 12 orang keluarganya bermaksud hendak ke Kupang melalui pelabuhan Parepare. “Saat kecelakaan, saya lagi tertidur. Untungnya semua keluarga saya selamat dan hanya mengamali luka ringan. Kecuali ibu saya yang patah tulang karena terjepit badan bus,” cerita Agsutina yang ditemui di Puskesmas Lawawoi.
Sementara penumpang Kijang asal Toraja, Erna (27) menceritakan dirinya yang duduk di dekat supir tidak mengetahui persis kejadiannya karena sementara tertidur. Erna mengaku baru sadar setelah suara benturan dan mobil sudah berada di jurang.
“Saya tertidur, Pak. Baruka ingat dan sudah merasa pedis bagian kepala dan kakiku. Ternyata mobil sudah berada di jurang,” papar Erna yang mengalami luka-luka ringan.
Kasat Lantas Polres Sidrap AKP Ihsanuddin didampingi Kanit Lakalantas Ipda Zakaria mengatakan, para korban kecelakaan beruntun ini korban sudah mendapat perawatan medis di tiga tempat, yakni RSUD Nemal dan RSUD Makassau Parepare, serta Puskesmas Lawawoi.
“Kita masih selidiki mobil truk yang singgah memperbaiki remnya. Karena sesaat setelah kejadian, kendaraan itu sudah tidak ada di lokasi kejadian. Bangkai mobil bus dan Kijang belum dievakuasi dan masih berada di dasar jurang,” ungkap AKP Ihsanuddin, kemarin.
Sementara motor sudah diamankan di mapolres. Termasuk dua sopir bus dan Kijang ikut diamankan untuk dimintai keterangan.
Akibat kejadian tersebut, dua arah jalur jalan dari sisi berlawanan macet total. Antrean kendaraan memanjang hingga dua kilometer.
Suhartini, salah satu perawat di Puskesmas Lawawoi, mengatakan korban tewas mengalami luka di bagian kepala yang remuk dan patah tulang. “Kami masih merawat delapan orang korban penumpang dari dua mobil kecelakaan itu. Semuanya luka ringan. Sementara yang luka berat kita rujuk ke RS Parepare dan RS Nene’ Mallomo. Korban tewas sudah diambil oleh keluarganya dan dibawa ke Soreang untuk dimakamkan,” terangnya. (ady/rus/a)
Mobil Passompe Kecelakaan, Satu Tewas, Delapan Kritis
×





