×
Connect with us

Bisnis

Promo Kemerdekaan Pertamax Diserbu Konsumen

-

MAKASSAR, BKM — Program promo PT Pertamina (persero) bertajuk ‘Persembahan Pertamax untuk Indonesia’ diserbu pelanggan setia Pertamax. Pengguna bahan bakar kualitas tinggi ini berebut untuk meraih bonus yang terbatas bagi 70 pembeli pertama, khusus pada tanggal 17 Agustus.
”Bagi 70 konsumen pertama yang membeli Pertamax minimal Rp20 ribu untuk motor dan Rp150 ribu untuk mobil, konsumen memperoleh bonus langsung berupa Pertamax senilai Rp7 ribu,” ujar Fachrizal Imaduddin, Sales Executive Retail II Pertamina, kemarin.
Khusus di Kabupaten Bone promo ini berlaku di SPBU 7492746 Palakka dan SPBU 7493734 Jalan Ahmad Yani. Selain Bone, promo serupa juga berlaku di SPBU 7490616 di Kabupaten Pangkep , 7492502 Jalan Dato Ditiro Bulukumba, dan SPBU 7492601 Biringere Kabupaten Sinjai.
Ical sapaan Fachrizal mengatakan, program ini hanya berlaku sehari atau hanya saat peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 pada 17 Agustus 2015.
Sales Executive yang membawahi wilayah Bone, Pangkep, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Sinjai ini mengaku jika pelanggan sudah mulai memadati SPBU untuk melakukan pengisian Pertamax sejak pagi hari. Di SPBU Palakka di Kabupaten Bone, pada pukul 09.00 wita pembeli Pertamax sudah menembus angka 55 pembeli pertama.
Selain bonus menarik, SPBU dihiasi pernak-pernik merah putih khas kemerdekaan. Begitu pula dengan para operatornya berpakaian layaknya seorang pejuang kemerdekaan. Sehingga makin menarik minat masyarakat datang ke SPBU tersebut. (mir)

Penjualan Produk Taiwan di Makassar Minim

MAKASSAR, BKM — Kondisi perekonomian Indonesia yang agak melemah dalam beberapa waktu terakhir, ternyata membuat pemerintah Taiwan tetap optimistis untuk memasarkan produknya di Indonesia. Khususnya di kota Makassar. Hal tersebut dikemukakan Director Economic Division Taipei Economic And Trade Office Indonesia, YC Tsai, dalam Taiwan Experience, Taiwan External Trade Development Council (Taitra) di Trans Studio Mall Makassar, Jumat (14/8).
Menurut Tsai, pelemahan ekonomi merupakan kondisi yang lazim terjadi pada suatu negara berkembang seperti Indonesia. Hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk menghentikan promosi produk kepada masyarakat. Apalagi, setiap saat kebutuhan masyarakat akan produk-produk inovatif selalu meningkat.
”Perekonomian lemah bukan berarti membuat kita tidak berpromosi. Karena ini hanya sementara. Kita tetap percaya diri menjual produk kami di Indonesia karena pasca-pelemahan ekonomi, biasanya permintaan akan sangat tinggi,” ujar Tsai.
Dikatakan, Indonesia merupakan pasar penting bagi penjualan produk Taiwan. Bahkan Indonesia masuk 10 besar negara pengimpor produk Taiwan bersama Cina, Rusia, Brazil, dan sejumlah negara lainnya. Hal itu, kata Tsai, didukung transportasi dan infastruktur memadai yang dimiliki Indonesia.
Kendati demikian, ia tak menampik jika pertumbuhan penjualan produk Taiwan di Indonesia saat ini tidak terlalu besar. ”Pertumbuhan penjualan produk Taiwan masih di bawah 5 persen di beberapa kota, seperti Makassar, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan di Jakarta pihaknya optimis bisa mencapai pertumbuhan hingga 10 persen.
”Target tahun ini, kami optimis naik 10 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 5 miliar dollar AS,” pungkas Tsai.
Meski target tersebut terkesan ambisius di tengah kondisi ekonomi saat ini, pemerintah Taiwan tetap berupaya semaksimal mungkin agar target tersebut tercapai. Pihaknya juga berencana membuka pabrik di Indonesia agar produk tidak diimpor lagi, namun diproduksi sendiri. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni gencar melakukan pameran di berbagai daerah di Indonesia.
Seperti pameran Taiwan Excelence Experiencing Zone yang digelar di Trans Studio Mall selama tiga hari atau pada 14 hingga 16 Agustus. Pameran tersebut menghadirkan 100 produk unggulan dari 78 merek produksi Taiwan. Melalui pameran ini, pihak Taiwan seakan mengajak masyarakat Makassar untuk lebih mengenal produk Taiwan. (ish/mir/c)

Share

Komentar Anda


Populer Minggu ini