×
Connect with us

Metro

Amrin Tegaskan tak Ada Catar Titipan

-

MAKASSAR, BKM — Seleksi penerimaan calon taruna/taruni (catar) Akademi Maritim Indonesia (AMI) Veteran Makassar semakin diperketat. Para peserta diminta untuk tidak percaya terhadap calon yang menjanjikan kelulusan.
”Saya tegaskan bahwa tidak ada istilah titipan ataupun semacamnya dalam proses penerimaan calon taruna. Semua harus melalui proses. Yang memenuhi persyaratan itulah yang kita terima. Kalau memang tidak bisa, harus kita tolak. Ini semua kita lakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas taruna taruni AMI Veteran,” tegas Direktur Amrin A Rani saat memantau pelaksanaan tes tertulis di Aula Kampus AMI Veteran, Selasa (18/8). Ia didampingi Ketua Panitia yang juga Kepala Bagian Umum, Humas dan Keuangan Alfian Umar.
Diakui, peminat lulusan SMA dan sederajat untuk melanjutkan pendidikan di AMI Veteran terus bertambah setiap tahunnya. Untuk tahun 2015 ini, tercatat ada lebih 2.000 orang yang datang mengambil formulir. Dari jumlah tersebut, yang akan diterima hanya sekitar 400 orang lebih.
”Jadi sekali lagi saya sampaikan bahwa untuk masuk AMI Veteran itu tidak ada istilah calo. Jangan percaya kalau ada oknum yang menjanjikan bisa lulus di AMI Veteran, apalagi dengan meminta sesuatu,” tandasnya.
Data dari Sekretaris Panitia Penerimaan Taruna Baru AMI Veteran yang juga Kepala Bagian Administrasi, Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Darwis, untuk tes penerimaan gelombang kedua diikuti 855 peserta. Terdiri dari program studi KPN 94 orang, teknika 412 dan nautika 349 orang.
Dihari pertama tes kemarin, para peserta menjalani ujian tertulis dan psikotes. Selanjutnya, hari ini Rabu dan Kamis (19-20/8) dilaksanakan tes kesamaptaan. Kemudian tes wawancara, serta tes kesehatan pada hari Sabtu dan Minggu (22-23/8). Sementara pengumuman lulus akan dilaksanakan 7 September, sekaligus pendaftaran ulang hingga 12 September.
Lalu berapa yang akan diterima dalam tes gelombang kedua ini? Disebutkan Darwis, untuk nautika sebanyak 90 orang, teknika 90 orang dan KPN akan disesuaikan.
Bersamaan dengan pelaksanaan tes tertulis kemarin, juga dilakukan pelatihan untuk menjadi instruktur tiga alat baru di kampus ini. Yakni Global Maritime Distorsi Safety System (GMDSS), Electronic Chart Display Information System (ECDIS) serta radar arpa.
Pelatihan untuk instruktur diikuti lima orang dan akan berlangsung selama empat hari. Diharapkan, mereka yang telah mengikuti pelatihan ini bisa menjadi instruktur peralatan canggih untuk mendukung proses perkulihan di kampus . Rencananya, peresmian penggunaan alat tersebut akan dilaksanakan akhir bulan Agustus ini.
Salah seorang alumni tahun 1999 Zaenal Ahmad yang kemarin datang menemui Direktur AMI Veteran, mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan manajemen kampus saat ini. Termasuk rencana perubahan AMI Veteran menjadi politeknik.
”Saya lihat banyak sekali perubahan yang terjadi di AMI Veteran saat ini. Mudah-mudahan apa yang dilakukan ini bisa semakin meningkatkan mutu dan kualitas adik-adik yang saat ini sementara kuliah, dan bisa mengikuti jejak kakak-kakak seniornya yang sudah sukses di dunia pelayaran,” kata Zaenal.
Dalam satu tahun terakhir Zaenal bekerja di sebuah perusahaan asing, dan sekarang berlayar di Thailand. Dia mendapatkan gaji US$ 4.500. Semua wilayah di Asia telah dikunjunginya. Ia kini mengantongi ijazah ATT1 atau master marine enggineer. (rus)

Share

Komentar Anda

Populer Minggu ini