MALILI, BKM — Sumianto (18) dan Karisma Wati (35) melaporkan Kepala Desa (Kades) Sindu Agung, Kecamatan Mangkutana Aris Suporjo ke pihak kepolisian, Sabtu (22/8). Keduanya mengadu ke polisi terkait kasus pemukulan yang diduga dilakukan oleh kades.
Informasi yang dihimpun, insiden pemukulan itu terjadi berawal dari adanya dugaan kalau Karismawati telah memadu kasih dengan laki-laki Sumianto di dalam rumahnya, sehingga masyarakat mendatangi kediaman Karisma, panggilan akrab Karismawati.
Melihat warga berdatangan di depan rumahnya, Karisma langsung menghubungi orang tuanya untuk datang melerai. Sementara Kades Sindu Agung Aris Suprojo yang juga datang, langsung memukuli Sumianto dan menariknya keluar dari kamar. Warga yang berada di dalam rumah juga ikut memukuli.
Saat kejadian, Karisma juga berniat ingin melerai aksi pemukulan tersebut. Namun sayang, dirinya malah mendapatkan tamparan keras dari kades. Akibatnya, Karisma merasakan sakit pada bagian rahang. Sedang Sumianto mendapatkan luka lebam pada bagi wajah dan punggung.
Tidak menerima perlakuan itu, kedua korban lalu mengadu ke Kepolisian Sektor (Polsek) Mangkutana, Sabtu (22/8) pukul 16.00 Wita. Karismawati yang didampingi kerabatnya Ramli, meminta agar pihak kepolisian dapat menangani persoalan ini dengan serius.
“Kami mengadu ke polisi karena kami paham penegak hukum itu ada. Biarkan mereka (polisi) menyelidik kasus ini. Kami berharap polisi menangani persoalan ini dengan serius,” kata Ramli.
Ramli menceritakan, Karisma merupakan wanita pekerja keras yang berprofesi sebagai pedagang sayur. Setiap saat, kata Ramli, Karisma menjajakan dagangannya di pasar Mangkutana, dan bahkan ke pasar Soroako yang jarak tempuhnya hingga ratusan kilometer.
Keberadaan Sumianto alias Anto di kediaman itu sebagai buruh Karisma. Bahkan, Karisma sudah melaporkan keberadaan Anto di rumahnya kepada ketua RT.
“Ipar saya dituduh memadu kasih dengan Sumianto di dalam rumahnya sehingga warga datang untuk menghakimi. Seharusnya, Aris Suprojo sebagai kepala desa setempat melakukan kroscek terlebih dahulu sebelum mengambil langkah. Bukan langsung memukuli,” ungkap Ramli dengan nada kesal.
Sementara itu, Kepala Desa Sindu Agung Aris Suprojo yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Aris mengaku kalau dirinya juga ikut menampar kedua warga tersebut dengan alasan untuk meredam amarah warga.
“Kalau menampar, memang betul, Pak. Tapi kalau memukul itu tidak benar. Saya melakukan itu untuk meredam amarah warga,” ungkap Aris melalui telepon.
Sebelum dirinya mengambil sikap tersebut, warga sudah terlebih dahulu memasuki rumah Karisma dan memukuli Sumianto. Bahkan, kata Aris, beberapa warga yang datang berbekalkan senjata tajam (parang) hingga akan melakukan aksi bakar rumah.
“Sudah berapa malam mereka dibuntuti warga dan tidur berduaan. Setelah diperkenalkan dia mengaku keluarga. Mereka juga sudah kita nikahkan,” jelasnya. (alp/rus/b)
Dua Warga Laporkan Kades Sindu Agung ke Polisi
Komentar Anda