pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

68 Kades ke Bali Habiskan ADD Rp374 Juta

SIDRAP, BKM — Sebanyak 68 kepala desa (kades) se-Kabupaten Sidrap terbang ke Pulau Dewata Bali dengan dalih studi banding. Mereka berangkat dengan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2015.
Total dana yang dihabiskan untuk membiayai perjalanan para kades itu mencapai total Rp374 juta. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BMPD) Sidrap Awaluddin Ramli memimpin studi tur bersama seluruh kades dari 11 kecamatan. Perjalanan mereka memakan waktu selama empat hari, 24-27 Agustus.
“Iya, saya yang pimpin rombongan. Studi tur ini dibiayai ADD APBD kabupaten. Alokasi yang digunakan setiap kades Rp5,5 juta per orang. Termasuk biaya transportasi, akomodasi dan konsumsi serta biaya lainnya selama berada di Bali,” ungkap Awaluddin Ramli yang dihubungi melalui ponselnya, kemarin.
Dijelaskannya, alasan mendasar keberangkatan para kades tersebut ke salah satu desa yang ada di Pulau Bali, adalah melakukan studi pengembangan wawasan tentang pengelolaan dana desa. Di sana, katanya, para kades belajar melihat sistem pengairan irigasi Bali yang dikenal dengan nama subak.
“Petani di Bali yang menggunakan sistem pengairan subak, dikenal baik dan tidak menimbulkan masalah diantara para petani. Juga tidak ada konflik internal di kalangan petani yang menggunakan air irigasi untuk kebutuhan pertaniannya,” jelas Awaluddin.
Karena itu, kata Awaluddin, diharapkan kepada seluruh kades yang ikut rombongan studi banding ini, agar apa yang dihasilkan selama studi tur ini diaplikasikan di wilayah kerjanya masing-masing sepulang dari Bali.
“Kita harap begitu. Nilai dan manfaat dari hasil program ini bisa disesuaikan dengan kondisi daerahnya masing-masing. Sistem ini hendaknya diaplikasikan sebagai wujud kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di bidang pertanian,” pungkasnya.
Terpisah, Direktur Eksekutif Sidrap Institute Publik of Monitoring (SIPM) Umar Usman, kemarin, berharap para kades tidak mengedepankan kunjungan wisata semata. Namun ilmu yang didapatkan di Bali betul-betul dapat diterapkan, agar dana yang digunakan untuk perjalanan mempunyai nilai manfaat untuk kesejahteraan masyarakat di desanya masing-masing.
“Kita tahu banyak sekali program studi tur tidak berguna dan hanya kesan buang-buang anggaran. Tetapi kita berharap, agenda studi tur kali ini betul-betul hasilnya diaplikasikan untuk kepentingan petani di wilayah kades masing-masing. Jangan hanya kesan penghabisan anggaran, namun kemudian tidak ada manfaatnya,” tandasnya. (ady/rus/b)


Share


Komentar Anda



Tinggalkan komentar