ENREKANG, BKM — Dugaan penyimpangan program bedah rumah sederhana dan tidak layak huni dari Kementerian Sosial tahun 2015, terindikasi tidak tepat sasaran. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang.
Penyaluran bantuan yang diduga bermasalah ini ditemukan di Dusun Matua, Kelurahan Buntu Sugi, Kecamatan Alla. Dari 30 warga setempat yang mendapatkan bantuan tersebut, ada beberapa diantaranya yang memiliki kendaraan roda dua dan empat.
Lurah Buntu Sugi Ansar yang dikonfirmasi melalui telepon selularnya, mengaku tidak mengetahui ada warganya yang memiliki mobil mendapatkan bantuan bedah rumah. Setahunya, bantuan tersebut diperuntukan bagi warga kurang mampu.
”Bukan lurah yang menentukan penerima bantuan bedah rumah itu. Yang verifikasi Dinas Sosial. Kami hanya mengirim gambar ke kabupaten,” kata Ansar, Minggu (4/9).
Menurut Ansar, bantuan tersebut tidak melalui kelurahan, tetapi dikelolah langsung oleh dinas terkait. ”Satu sen pun dana itu tidak ada yang kami pegang. Malah kami rugi mengurusi bantuan itu,” kesal Ansar.
Sementara itu, anggota DPRD Enrekang dari Partai Gerindra berjanji akan menelusuri bantuan bedah rumah yang diduga disalahgunakan. ”Kita akan telusuri dulu. Kalau benar, kita akan mempersoalkannya dan mencari oknum yang terlibat,” tandas Amiruddin.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi Enrekang Sawalia yang berusaha dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, tidak berhasil. Meski aktif dan dihubungi berkali-kali, Sawalia tidak mengangkatnya. (her/rus/b)
Punya Mobil dan Motor, Dibantu Bedah Rumah
×





