pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Anak Kepsek Disebut Memulai Penganiayaan

PAREPARE, BKM — Kasus penganiayaan terhadap Andi Fikram (16), siswa SMAN 5 Parepare, ternyata menyeret Ul, seniornya di sekolah tersebut. Ul merupakan anak Kepala SMAN 5 Parepare Mas’ud Muhammad.
Dugaan keterlibatan Ul itu diceritakan Fikram kepada omnya bernama Irwan. Pengakuan Fikram itupun disampaikan Irwan kepada wartawan yang menghubunginya via telepon selular, Rabu (4/11).
”Keponakan saya itu mengaku sering dikerjai di asrama. Bahkan biasa disiram air, hingga tindak kekerasan dengan memukul perut korban yang sudah dioperasi. Ia dianiaya oleh seniornya tanpa alasan yang jelas. Sementara seniornya mengaku ke korban bahwa itu hal biasa, karena anak baru harus diospek seperti itu,” kata Irwan menirukan pernyataan Fikram.
Karena itu, Irwan meminta aparat kepolisian yang menangani kasus ini untuk mengusut hingga tuntas. ”Di sekolah itu terjadi tindak kekerasan yang terkesan sengaja dibiarkan oleh pihak asrama. Termasuk gurunya,” ujarnya.
Akibat tindak kekerasan yang dialaminya, korban kini tak mau lagi ke sekolah. Alasannya, di sekolah dia hanya mendapat perlakuan kasar, bukan pembinaan karakter dan peningkatan ilmu bagi anak didik.
Kembali ke dugaan keterlibatan putra kepsek dalam kasus ini. Terungkapnya nama Ul yang disebut sebagai dalang aksi kekerasan, diakui Irwan, ketika dirinya terus menggali pengakuan dari Fikram. Termasuk adanya hasil visum dari dokter yang sudah diserahkan ke polisi untuk kepentingan penyidikan.
”Menurut ponakan saya, anak kepala sekolah itulah yang pertama kali menyeretnya dari kamar asrama kemudian memukulnya di sebuah ruangan gelap,” bebernya.
Pelajar kelas X itupun menceritakan bagaimana ia mendapat perlakukan kasar dari sejumlah senior-seniornya.
“Dia mengaku dibangunkan di kamar dengan cara disiram air gelas. Ditarik keluar kemudian dibawa ke ruangan kosong. Seniornya mematikan lampu, menyuruh push up, kemudian mengeroyoknya. Dia mengenal anak kepala sekolah itu yang pertama kali menendang wajhanya,” terang Irwan lagi.
Saat itu, Fikram sempat menanyakan alasan pelaku kenapa ia sampai diperlakukan seperti tawanan yang disiksa. Padahal, sejak masuk di sekolah itu dua bulan lalu, dirinya tidak pernah ada masalah dengan pelaku.
“Korban tanya kenapa dirinya diperlakukan seperti itu? Mereka jawab bahwa itu ospek. Karena bekas operasinya di bagian perut dipukuli, korban minta pulang karena tak tahan disiksa oleh senionya di asrama,” jelas Irwan.
Kepala SMAN 5 Unggulan Parepare Mas’ud Muhammad yang dikonfirmasi terkait pengakuan korban, tidak bersedia berkomentar banyak. Khususnya dugaan keterlibatan anaknya dalam kasus yang kini diproses di kepolisian.
”Saya tidak bisa berkomentar mengenai hal itu. Saya serahkan ke BK (Bimbingan dan Konseling),” ujar Mas’ud singkat melalui handphone, kemarin.
Saat ditanya mengenai tindak kekerasan yang terjadi, Mas’ud tidak menampiknya. Hanya saja, lagi-lagi dia tidak mau berkomentar tetralu jauh .
Terpisah, Sekkot Parepare Mustafa Mappangara sangat menyesalkan jika ada tindak kekerasan di sekolah. Apalagi yang mengatasnamakan ospek.
”Ospek tidak dibenarkan lagi, karena cara-cara itu merusak pendidikan moral siswa. Apalagi masih SMA. Kalau memang itu terjadi, kepseknya kita copot,” ketus Mustafa. (smr/rus/b)




×


Anak Kepsek Disebut Memulai Penganiayaan

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar