MAKASSAR, BKM — Pemerintah pusat telah mengumumkan kabupaten/kota penerima piala adipura.
Di Sulawesi Selatan, sebanyak tujuh kabupaten/kota berhasil meraih piala yang menjadi lambang kebersihan dan pengelolaan lingkungan itu.
Tujuh kabupaten/kota penerima piala Adipura di provinsi ini diantaranya Kota Makassar, Parepare, Palopo, Kabupaten Bulukumba, Enrekang, Soppeng, dan Maros.
Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel Andi Hasbi Nur, dibanding tahun lalu, penerima Adipura tahun ini lebih sedikit.
SYL: Walikotaku Hebat“Tahun lalu, penerima adipura sebanyak 13 kabupaten,” kata Hasbi di ruangan kerjanya, Kamis (19/11).
Dengan masuknya Makassar, maka ini merupakan sesuatu hal yang membanggakan.
Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi penting dalam kegiatan kebersihan kota. ”Makasih Berita Kota Makassar, program Majurong dan Mabelo ikut memberikan kontribusi penting bagi kebersihan kota. Tahun ini kita bisa meraih Adipura,” kata Danny.
Sementara itu, Wakil Walikota Makassar, Syamsu Risal mengtakan, Makassar mendapatkan penghargaan Adipura berkat partisipasi semua kelompok, masyarakat serta Berita Kota Makassar lewat programnya seperti Majurong, Mabaji, Mabasa dan beberapa program pendorong kemajuan kota lainnya. Untuk itu, dia berharap Berita Kota Makassar dapat terus membantu pembangunan Kota Makassar untuk lebih baik, maju dan berkembang dengan terus menghadirkan program terbarunya untuk Makassar.
“Saya berharap juga semua element dapat ikut berpartisipasi untuk melanjutkan Makassar menjadi tambah lebih baik dan tidak pernah merasa bosan untuk memberikan yang terbaik untuk Kota Makassar,” Ucapnya.
Untuk itu, perusahaan BUMN juga diharapkan dapat ikut berpatisipasi untuk menyusun atau membuat prrogram kebersihan dalam membangun Makassar mendapatkan penghargaan menjadi Kota Dunia.
“Saya juga harap semua perusahaan BUMN ikut berpartisipasi membuat program pembangunan Kota Makassar,” ujarnya.
Terpisah, Camat Makassar, Muh Thahir Rasyid mengaku kalau prestasi ini adalah wujud kerja keras serta nyata dari pemerintah kota.
“Kita sangat bersyukur Adipura kembali di raih, dengan kerja keras dan Kerja sama semua pihak. Semoga Makassar bisa mempertahankan kebersihan, sehingga Adipura tetap bisa kita raih. Selamat Makassarku,” ungkap Muh Thahir.
Lurah Masale, Ardiansyah juga mengungkapkan rasa syukurnya. Dengan diraihnya Adipura maka akan mempertegas kalau Makassar akan menuju kota dunia.
“Kami memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT dan mengucapkan ucapan terimah kasih kepada warga kota makassar yang sudah sadar membuang sampah sesuai dengan petunjuk yang ada dan kita bangga mempunyai Walikota dan Wakil Walikota yang sombere dan mendorong kepada camat dan lurahnya untuk tetap kewarga memberikan sentuhan hati dan memang Makassar sudah layak mendapatkan piala Adipura,” ungkap Ardiansyah.
Camat Ujung Tanah, Andi Unru menilai Makassar meraih Adipura dikarenakan Walikota, Wakil Walikota dan Sekkot Makassar menunjukkan solusi terbaik bagi Makassar.
“Kerja sama berbagai pihak, ini petunjuk Walikota, Wakil walikota, Sekda dan kerja keras camat lurah, ini keberjhasilan bersama. Mudah mudahan menjadi Adipura dihati seluruh warga Makassar,” ungkap Andi Unru.
Camat Bontoala, Syamsul Bahri mengaku sangat bersyukur kepada Allah SWT. ”Ini hasil kerja keras kita semua. Mari kita tetap bersama-sama menjaga kota ini untuk lebih bersih, indah dan hijau dan menjadikan Makassar 2 kali lebih baik,” katanya.
Hal yang sama dilontarkan Camat Ujung Tanah, Andi Unru. Menurut dia, keberhasilan meraih Adipura atas kerja keras semua lapisan. Berkat kerjasama sama antara semua stakeholder mulai dari Pemerintah Kota, camat, lurah, pers, masyarakat dan ormas, apa yang diharapkan bisa terwujud.
Menurut Camat Manggala, Anshar Umar, semua kerja keras para pihak telah membuahkan hasil terbaik.
“Syukur Alhamdulillah, berarti kerja keras kita selama ini diberkati,” katanya.
Lain halnya dengan Camat Makassar, Thahir Rasyid. Menurut dia, dengan piala Adipura, maka semangat kerja para aparatur bisa lebih meningkat dan maksimal.
” Ini hasil keringat kita semua, pemerintah dan masyarakat khususnya program Makassar Tidak Rantasa’ (MTR). Semoga dengan adanya piala Adipura itu, kita lebih bersemangat lagi,” Camat Makassar, Thahir Rasyid
Camat Rappocini, Hamry Hayya menimpali, program MTR berjalan suksek. Kita berharap, kebersihan Makassar ini akan terus terpeliharan dengan baik,
Kepala BLHD Sulsel, Hasbi menimpali, ada 17 kabupaten/kota yang diusulkan. Namun yang memenuhi kriteria untuk menerima adipura hanya tujuh daerah.
Menurut Andi Hasbi, menurunnya jumlah penerima Adipura disebabkan bertambahnya kriteria baru dalam penilaian.
“Pemerintah menaikkan kriteria dengan memasukkan sistem pengelolaan sampah menurut UU No.18 Tahun 2008,” ungkapnya.
Berdasarkan undang-undang itu, piala adipura tidak diberikan ke kabupaten/kota yang pengelolaan sampahnya belum menggunakan sistem sanitary landfill.
Sanitary landfill adalah sistem pengelolaan sampah dengan sanitasi yang terkontrol. Dengan sistem ini, bagian dasar tempat pembuangan akhir (TPA) dilengkapi dengan sistem pembuangan limbah cair dan pipa gas untuk menyalurkan gas metana. Biaya untuk pembangunan fasilitas itu cukup mahal. Bulukumba misalnya, menghabiskan anggaran Rp8 miliar untuk sanitary landfill.
Piala Adipura itu rencananya akan diserahkan Senin 23 November di Jakarta.
Sementara Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi Makassar menerima piala adipura setelah bertahun-tahun berjuang untuk meraih piala itu.
“Walikotaku hebat,” jelas Syahrul.
Namun, dia menekankan kepada daerah penerima piala Adipura, jangan pialanya saja yang diraih. Kondisi nyatanya juga harus betul-betul dilihat oleh masyarakat. (rhm/cha/b)