pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Tim Pemenangan Diminta Tak Gunakan Agama Sebagai Komoditi Politik

MAKASSAR, BKM–Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) Sulsel meminta semua tim pemenangan pasangan calon (paslon) agar tidak menggunakan isu agama sebagai bahan komoditi politik, terutama sebagai bahan kampanye. “Kita semua berharap Pemilukada di 11 daerah berjalan lancar dan aman tanpa ada gesekan,”ujar Ketua FKUB Makassar, Prof Dr Arifuddin Ahmad di Makassar, Rabu (25/11).
Menurut Arifuddin, umumnya para paslon tidak terlalu memahami manajemen isu dari para tim pemenangan yang kadang menyentuh semua lini dalam melakukan kampanye.
Salah satu kampanye hitam yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) adalah adanya isu calon bupati Arifin Junaedi yang diisukan akan berpindah agama. “Jangan menggunakan isu agama dalam kampanye karena dampaknya sangat besar. Ini bisa memicu konflik karena agama sudah dihubung-hubungkan dalam pilkada,” jelasnya.
Guru besar Fakultas Ushuluddin, UIN Makassar itu mengaku jika umat Islam dan Kristen di Lutra, jumlahnya cukup berimbang. Karenanya, dia meminta agar tidak merusak toleransi di Lutra. “Penduduk di tanah Luwu itu antara orang yang beragama islam dan kristen cukup berimbang. Jangan menyalakan sumbu dan menyiram minyak karena dampaknya bisa besar,” sebutnya.
Hal serupa diungkapkan pengamat politik dari Unhas, Dr Muh Darwis yang menyebutkan jika isu agama yang dilemparkan itu adalah bagian dari proses meraih simpati dan dukungan. “Perlu dipahami, ini kampanye hitam adalah mainan dari tim pemenangan paslon. Jadi permainan isu sengaja dilemparkan untuk merusak jumlah dukungan paslon yang dianggap berpotensi menang,” katanya.
Dosen Sosiologi Unhas itu mengaku jika kemasan isu yang dilemparkan kepada pasangan calon tertentu itu seperti dua mata pedang yang bisa menguntungkan dan bahkan sebaliknya bisa merugikan bagi pasangan calon tertentu. (jun/rif/d)




×


Tim Pemenangan Diminta Tak Gunakan Agama Sebagai Komoditi Politik

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar