Perjuangan Sari untuk menghidupi keluarga dirasakan semakin berat. Apalagi, suaminya dalam proses perampungan skripsi. Otomatis biaya yang harus dikeluarkan makin banyak.
Untuk meminta bantuan keluarga, menurut Sari sudah tidak mungkin karena dia berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu.
Sementara dari keluarga suaminya juga tidak bisa. Karena sejak awal mereka menikah, orang tua Komar tidak menyetujuinya.
Sebenarnya, Komar berasal dari keluarga mampu. Namun sejak awal, hubungan keduanya ditentang. Orang tua Komar tidak setuju anak kesayangannya menikah dengan perempuan yang berprofesi sebagai SPG. Apalagi mereka terpaut empat tahun. Karena itu, mereka menikah ala kadarnya tanpa kehadiran orang tua Komar.
Kelemahan yang dimiliki Komar, karena lelaki itu tidak punya kreatifitas atau inisiatif untuk mencari uang. Makanya beban hidup semua dipundak Sari.
Dia harus menyiapkan uang jutaan rupiah. Apalagi suaminya kuliah di universitas swasta yang cukup favorit.
Yang menjadi persoalan, sejak sibuk menyelesaikan kuliahnya, Komar sangat jarang pulang ke rumah. Perhatiannya pada keluarga pun jadi berkurang. Komunikasi antara Sari dan suaminya semakin renggang. Jika dihubungi, hapenya jarang aktif.
Kalau pulang rumah, jika ditanya dari mana dan kenapa susah dihubungi, Komar dengan singkat menjawab,” saya lagi sibuk,”.
Pernah suatu ketika, suaminya pulang diantar seorang perempuan cantik menggunakan mobil. Komar hanya mengatakan jika itu adalah teman kuliah yang kebetulan rekannya dalam menggarap skripsi. Dia hanya pulang ganti baju waktu itu. Perempuan temannya juga tidak turun dari mobil. Setiap pulang ke rumah, Komar juga selalu minta uang.
Namun, Sari hanya bersabar dengan menghibur diri jika suatu saat akan berubah lebih baik. Suaminya selesai kuliah, kerja dan menghidupi keluarganya.
Namun ternyata, semua mimpinya buyar. Setelah menyelesaikan kuliahnya, diwisuda dari hasil biaya Sari, Komar semakin jarang pulang ke rumah tanpa alasan jelas. Karena itu, Sari mencari tahu apa yang dilakukan suaminya di luar sana. Setelah mengorek informasi dari teman-teman kuliah Komar, diketahui jika suaminya itu punya pacar yang juga teman kuliahnya. Komar sering nginap di tempat kost pacarnya itu.
Sari pun ke kost yang ditunjukkan teman suaminya. Disana, ditemukan Komar tanpa menggunakan baju, hanya celana puntung, merokok di ruang tamu. Sari tak bisa berkata-kata. Dia hanya menangis ketika melihat suaminya asyik bercengkerama dengan wanita idaman lainnya. Komar terperanjat. Begitu pula perempuan itu. Sari langsung pulang sambil terisak-isak. Dan berkomitmen untuk mengakhiri hubungannya dengan Komar. Sepanjang menikah dengan lelaki itu, tak pernah dia merasakan kebahagiaan. Lebih baik menjadi single parent dibanding tinggal bersama lelaki tak berguna seperti Komar. (rhm/cha/c)
