Site icon Berita Kota Makassar

Miliki Omzet Hingga Puluhan Juta

JIKA anda suka dengan bercocok tanam atau bunga hias, mungkin membuka usaha yang ada kaitannya dengan tanaman hias bisa anda coba. Kenapa, karena di situlah menjadi peluang anda untuk memulai berbisnis.

Tulisan: RAHMAN

Hal tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh Rusman (47) tahun, seorang penjual tanaman hias di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate.
Pria bertubuh tambung ini telah berpuluh-puluh tahun merasakan pasang surut menjadi seorang pedagang tanaman hias.
Menurutnya, melihat keindahan tanaman hias, adalah sebuah seni yang dapat menyejukkan hati, dan tentunya juga menikmati hasil penjualan dari tanaman-tanaman hias yang kita jual.
Bunga dengan beragam variasi, corak, bentuk dan warga mempunyai harga yang bervariasi pula.
Dalam sekali penjualan, Rusman biasa mendapat keuntungan mulai Rp1 hingga Rp5 juta.
Menurutnya, jika hari biasa Senin sampai Jumat terkadang pembeli juga sepi. Beda pada Sabtu dan Minggu, kadangkala pembeli datang dari warga kota maupun pembeli dari luar kota.
Dia menambahkan, jika penjualan bunga juga memiliki musim tersendiri. Biasanya waktu panen bunga bertepatan dengan hari-besar keagamaan dan nasional. Bukan hanya itu, akhir tahun pun juga menjadi waktu panen besar-besaran.”Kalau hari-hari besar banyak pengunjung datang pada bulan November dan Desember,” katanya.
Pembeli tanaman hias, jelas Rusman, datang dari warga kompleks perumahan dan proyek perkantoran dan hotel. Bahkan dirinya terkadang menyiapkan taman yang terbaik jika ada pesanan dari kantor atau hotel.
Untuk menjaga stok atau persedian bunga, dirinya melakukan pembibitan sendiri. Pembibitan tersebut membutuhkan waktu sekitar enam bulan sebelum dijual. Satu bulan pertama, dia simpan dalam sebuah tempat atau wadah khusus yang lebih luas. Setelah itu, dirinya baru memindahkan ke polibek. Dalam polibek itulah membutuhkan waktu sekitar lima bulan baru bisa dijual, itupun dengan harga yang masih murah.
Selain itu, dia juga mengimpor tanaman dari luar yang tidak memiliki bibit di Makassar. Bunga impor tersebut harganya mahal, seperti bonsai dan kaktus.
Walaupun memiliki prospek yang terhitung bagus, ia juga membuka usaha sampingan yakni usaha bengkel motor untuk menutupi kebutuhannya jika musim paceklik atau usaha tanaman hias menurun.
Bukan hanya itu, beberapa bisnis jasa seperti penjualan batu gunung dan lain- lain juga terkadang digelutinya.
Di depan BKM, Rusman juga mengatakan, bisnis tanaman hias tidak selamanya berjalan mulus. Selama dia menggeluti bisnis tanaman hias yang diberi nama “Sumber Rezki” selalu mengalami tantangan.
Tantangan besar jika ada persaingan harga yang tidak sehat dengan penjual tanaman hias lainnya.
” Yang paling sulit kalau ada penjualn tanaman hias menjual bungannya di bawah standar dari harga normal,” kisahnya.
Di depan BKM, ia juga mengaku, mencintai tanaman hias di mulai dari hobi sejak muda dulu. Apalagi, menurutnya, setiap orang pasti menyukai yang namanya keindahan, dan keindahan itu lebih banyak diperoleh dari bunga yang cantik.
Belum lagi, bentuk pohon, daun, buah yang berfose dengan gayanya masing-masing menambah keindahanannya. Ditambah dengan hadir berbagai macam kumbang menambah eksotis sang bunga itu.
Disisi lain, tambahnya, bunga juga mampu mempengaruhi kehidupan ekonomi seseorang dengan bisnis bisnis bunga.
Tidak tanggung-tanggung, ia menjual ratusan jenis bunga (sekitar 200 jenis) diantaranya Bunga Sikas, Narpo, Pandan Bali, Cemara Udang, Beringin, Kamboja, anggrek, bunga teh, tanaman buah hingga rumput.
Bapak satu anak ini mulai menggeluti bisnis bunga sejak sekitar 1980. Awalnya lokasi tersebut miliki orang tua namun pada orang tuanya meninggal, Rusman melanjutkan bisnis warisan keluarga tersebut.” Saya sudah lamami disini, mulai sekitar tahun 1980-an,” Kata Rusman.
Lokasi tanamannya tidak jauh dari kediamannya. Waktu, tenaga dan pikiran semuanya fokus mengurus, menjaga, merawat bunga atau sumber penghasilannya itu.
Pengasilan utamanya hanyalah hasil penjualan bunga tersebut, Walaupun luas lahan yang berukuran hanya sekitar 6x 50 meter itu, tetapi dirinya sangat bersyukur aalagi lahan tersebut sudah menjadi milik pribadinya.(man/b)

Exit mobile version