PEMERINTAH Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menggagas lagi lahirnya satu moda transportasi umum, yang dilabeli nama petepete smart. Seperti apa sebenarnya jenis angkutan umum ini?
LAPORAN: ARIF AL-QADRI
DALAM beberapa hari terakhir sebuah bangunan yang unik terlihat di Jalan Hertasning, tidak jauh dari lapangan Hertasning. Disebut unik, karena belum ada yang menyamainya.
Atapnya dibuat melengkung. Dindingnya tembus pandang. Di dalamnya terdapat tempat duduk yang dibuat secara khusus. Bahkan sudah terpasang dua unit pendingin ruangan atau AC. Catnya didominasi warna putih.
Ternyata, ini adalah halte yang dipersiapkan untuk petepete smart. Untuk saat ini baru ada dua yang dibangun. Selain di Hertasning, juga di Jalan Cendrawasih. Keduanya dijadikan sebagai halte percontohan untuk petepete smart.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Makassar Mukhlis Mas’ud, Minggu (24/1) siang menjelaskan tentang petepete smart. Kata dia, jenis angkutan umum ini berbeda dengan moda transportasi yang sudah ada sebelumnya.
”Petepete smart ini berbasis IT (Information Technologi/Teknologi Informasi). Akan menampung 15 orang penumpang. Ini merupakan inovasi terbaru yang dihadirkan Pemkot Makassar untuk lebih meningkatkan kenyamanan pengguna angkutan umum,” jelas Mukhlis.
Untuk saat ini, menurut Mukhlis, sudah ada lima unit petepete smart yang dioperasikan, dari target sebanyak 3.000 unit. Sebagai mobil angkutan berbasis IT, kendaraan ini dilengkapi berbagai fasilitas, seperti Wifi, LCD, GPS dan AC. Rencananya, pengoperasian secara resmi akan dilakukan awal tahun 2017 mendatang.
”Sekarang ini petepete smart masih dalam tahap ujicoba. Pengoperasiannya baru aktif di awal tahun 2017. Kami berharap kehadirannya bisa membantu masyarakat pengguna transportasi umum,” jelas Mukhlis.
Sekdis Perhubungan juga merincikan fisik petepete smart. Kaca mobil ini dibuat transparan alias bening, sehingga pengendara atau orang di luar mobil bisa melihat aktivitas penumpang yang ada di dalamnya. Hal ini setidaknya bisa menekan angka tindak kriminalitas di dalam angkutan umum.
Sementara untuk tempat duduk atau jok di dalam petepete smart, diklaim Mukhlis cukup empuk. Modelnya juga lebih lebar dan tebal. Dengan begitu para penumpang bisa lebih betah dan menikmati perjalanannya.
Bagaimana dengan rute yang akan dilalui? Mukhlis mengatakan baru akan dibuat. Sementara untuk penambahan halte baru, belum ada perencanaan.
Untuk pengadaan satu unit armada petepete smart, dialokasikan anggaran sebesar Rp230 juta. Lima unit yang sudah ada di Makassar saat ini dibeli dengan menggunakan anggaran dari APBD 2016.
”Kami masih memerlukan anggaran yang cukup banyak untuk pengadaan pete pete smart yang ditargetkan sebanyak 3.000 unit. Nantinya mobil angkutan ini akan beroperasi menyisir kompleks dan lorong yang ada di kecamatan,” terang Mukhlis lagi.
Sebelum mengoperasikan angkutan umum ini secara resmi, Pemkot Makassar terlebih dahulu akan melakukan sosialisasi dan duduk bersama dengan pihak terkait. Mulai dari Organda, pengusah angkot serta para sopir.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, disebutkan Mukhlis, akan menggelar pertemuan dengan para pemangku kepentingan itu pada bulan Februari mendatang. Dari pertemuan itu nantinya bisa diketahui bagaimana respons mereka terkait rencana kehadiran petepete smart. Diharapkan sama sama sekali tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Selain itu, Pemkot Makassar juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait pengoperasian petepete ini. Sehingga tidak ada persoalan yang muncul di kemudian hari.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menggaransi, sopir petepete smart nantinya akan terakreditasi. Sebab kendaraan yang dibawanya memiliki fasilitas yang
lebih dibanding angkutan umum lainnya.
“Tahun ini lima unit petepete smart yang ada masih dites. Tahun depan kami menargetkan mendatangkan ribuan unit petepete smart,” ujarnya. (*/rus/b)
