MAKASSAR, BKM — Dua pengungkapan kasus kriminal yang terjadi di dua tempat berbeda ini terbilang unik sekaligus menggelikan. Seorang polisi wanita (polwan) berhasil memecundangi seorang pelaku jambret yang ternyata seorang lelaki hidung belang. Sementara seorang begal yang masih berstatus pelajar, menggigit tangan polisi saat ditangkap.
Tersangka jambret yang dibekuk itu bernama Fikri alias Stephen. Ia kerap beroperasi di wilayah hukum Polres Gowa. Penangkapan oleh aparat Polsek Bontomarannu ini berlangsung sekitar pukul 21.30 Wita, Sabtu (23/1).
Fikri yang berstatus mahasiswa itu ditangkap di depan Diva Karaoke Jalan Pengayoman, Makassar. Ia diciduk telah seorang polwan bernama Bripda Wahyuni melakukan penyamaran.
Bripada Wahyuni yang menyamar sebagai Putri, awalnya berkomunikasi dengan Fikri melalui Blackberry Messenger (BBM). Mereka janjian untuk bertemu di depan Diva Karaoke. Tidak lama berselang datanglah Fikri.
Aparat Polsek Bontomarannu yang sudah siap di lokasi, langsung menyergap Fikri. Tak ada perlawanan yang dilakukannya. Ia kemudian digiring ke Mapolsek Bontomarannu untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dari hasil pemeriksaan polisi, tersangka mengaku pernah menjambret korban bernama Iin Nurainun (16), seorang pelajar warga Dusun Marannu, Desa Pattallasang Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa pada 10 Desember 2015 lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengkonfirmasi dan membenarkan penangkapan terharap tersangka jambret. Dia juga mengakui penangkapan yang dilakukan Polsek Bontomarannu dengan menggunakan polwan yang menyamar, terbilang unik.
”Cara-cara seperti itu dilakukan setelah polisi mengamati karakter pelaku. Ternyata pelaku yang ini tergolong hidung belang, sehingga bida ditaklukkan setelah polwan melakukan penyamaran,” ujarnya tersenyum.
Peristiwa unik lainnya terjadi saat aparat Polsek Rappocini, Makassar menangkap seorang pelaku begal berinial DA alias A (16), warga Jalan Mapala. Ia diringkus pada Sabtu (23/1) pukul 02.15 Wita.
Kejadian yang tak biasa terjadi saat polisi hendak menangkap DA yang merupakan salah satu siswa kelas tiga sebuah SMP swasta di Jalan Hertasning. Ia berusaha melakukan perlawanan saat polisi meringkusnya. DA menggigit lengan kiri seorang petugas hingga berdarah.
Ketika ditangkap, DA hendak melakukan aksi begalnya di Jalan Monumen Emmy Saelan. Ketika diamankan, pelaku berontak dan menggigit lengan kiri Bripka Khairul hingga mengalami luka robek.
Beruntung, aksi nekat pelaku bisa ditangani oleh polisi lainnya. Selanjutnya DA digelandang ke Mapolsek Rappocini.
Kepada polisi yang memeriksanya, DA mengakui perbuatannya. Ia sudah melakukan aksi begal di beberapa tempat di wilayah hukum Polsek Rappocini.
“Saya pernah melakukan begal di wilayah Tamalate, samping Puskesmas. Saat itu saya bersama temanku mengambil handphone korban jenis Iphone. Korban saat itu sementara bermain game di atas motor,” ungkap Angga.
Barang yang dijambret itu kemudian dijual tersangka seharga Rp350 ribu.
Selain itu, ia juga mengaku telah melakukan aksinya di Jalan Raya Pendidikan sebulan lalu pada siang hari. Saat itu, pelaku merampas satu unit HP Smartfren warna hitam.
“Yang ketiga kali, saya beraksi di Jalan Mappala lorong 7 dan berhasil merampas Iphone warna hitam,” jelas Angga.
Kapolsek Rappocini Kompol Muari yang dikonfirmasi, Minggu (24/1) mengatakan, penangkapan pelaku berdasarkan hasil pengembangan terhadap rekannya bernama Lutfi yang sudah ditangkap sebelumnya.
Setelah menginterogasi tersangka, Tim Resmob Unit Reskrim Polsek Rappocini yang dipimpin Panit 2 Ipda Nurthajayana didampingi Dantim Aiptu Budisman Nur, kemudian melakukan pengembangan. Satu orang lainnya berhasil diringkus, yakni MI alias Il (15).
MI yang masih berstatus pelajar kelas 1 SMA ini diamankan di rumahnya Jalan Tidung Mariolo saat sedang tertidur pulas. Ia kemudian digelandang ke Mapolsek Rappocini untuk pengembangan.
Dihadapan polisi, Il mengaku sudah melakukan aksi begal sebanyak empat kali bersama DA. ”Iya Pak, sama-samaka. Saya pernah beraksi di Jalan Tamalate dekat SMP 33 dan merampas satu HP Huawei warna hitam. Di Jalan Raya Pendidikan saya ambil satu HP Smartfren, di Jalan Toddopuli 6 satu HP Cross warna putih, dan di Jalan Mappala saya berhasil merampas satu unit Iphone 5 warna kuning putih,” beber Il.
Selain hasilnya, pelaku juga menjelaskan cara ketika beraksi. Mereka terlebih dahulu menodong korban dengan menggunakan busur dan badik.
”Kalau saya, Pak berperan sebagai joki saja. Kalau dia (DA) yang menodong. Hasil yang didapat kami jual, lalu uangnya dibagi,” terang MI. (ish/rus/b)
Polwan Taklukkan Jambret Hidung Belang
Pelajar Jadi Begal, Gigit Polisi saat Ditangkap

×





