pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Sebelum Meninggal, Korban Berujar Allahu Akbar…

MAKASSAR, BKM — ”Allahu Akbar…” Itulah yang keluar dari mulut Nia sesaat sebelum meregang nyawa. Ia meninggal dalam sebuah peristiwa mengenaskan, Selasa (26/1) pukul 05.30 pagi.
Kejadian ini berlangsung tidak jauh dari sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jalan Botolempangan, Kelurahan Sawerigading, Kecamatan Ujungpandang. Sebuah mobil petepete trayek Cendrawasih-Pasar Sentral DD 1602 AO yang melaju dari arah Makassar Mal tiba-tiba saja tertimpa pohon tumbang.
Satu orang penumpang bernama Nia (55) yang berada di atas kendaraan umum itu, menemui ajal di lokasi kejadian. Sementara sang sopir, Yaji (52) dalam kondisi kritis.
Dari identitas yang ditemukan di lokasi, korban yang meninggal beralamat di Jalan Karampang Pajjia Barat, Dusun Krp Borongtala, Kecamatan Tamalate, Kabupaten Jeneponto. Saat peristiwa berlangsung, Nia duduk di bagian depan samping sopir.
Karena yang tertimpa pohon tumbang bagian depan mobil, nyawa Nia tak bisa diselamatkan. Kepalanya remuk.
Demikian pula dengan Yaji. Sopir petepete yang merupakan warga Jalan Dg Tata I Blok 1 Lorong 2/75, Makassar ini juga sekarat tertimpa pohon besar. Ia terjepit di dalam mobil.
Sekitar pukul 07.00 Wita, kedua korban berhasil dievakuasi dari dalam mobil oleh personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah bersama petugas pemadam kebakaran Kota Makassar, serta warga yang melintas di lokasi kejadian. Korban kemudian dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Pelamonia, dikawal petugas Satlantas Polrestabes Makassar AKP H Supriadi.
Akibat kejadian ini, arus lalulintas di Jalan Botolempangan mengalami kemacetan parah. Selain itu, kabel listrik ada yang terputus dan menimbulkan percikan api. Petugas dari Polsek Ujungpandang dan Polrestabes Makassar langsung turun tangan mengalihkan arus kendaraan ke Jalan Sultan Hasanuddin.
Kapolsek Ujungpandang Kompol Nawu Thaiyeb yang dikonfirmasi, mengatakan seorang penumpang petepete tewas setelah kendaraan yang ditumpanginya tertimpa pohon besar. ”Tubuhnya terjepit kap mobil dan pintu petepete. Akibatnya, tubuh korban sulit untuk dikeluarkan,” ujarnya, kemarin.
Saat kejadian, hanya ada dua orang di atas petepete, satu penumpang dan sopirnya. Hingga berita ini dibuat, Yaji masih menjalani perawatan intensif di RS Pelamonia. Kepalanya mengalami luka dan seluruh tubuhnya sakit akibat tertimpa pohon.
Rudi, salah seorang saksi mata yang juga warga setempat menuturkan, saat kejadian hujan turun sangat deras disertai angin kencang. ”Tiba-tiba terdengar suara… brakkk. Ternyata ada pohon tumbang yang menimba mobil petepete yang melintas. Ada dua orang dia atas mobil, satu penumpang dan satu lagi sopirnya. Penumpangnya meninggal di tempat, sementara sopirnya mengalami luka di kepala dan dibawa ke rumah sakit,” ujar Rudi.
Begitu mengetahui peristiwa ini, Rudi langsung mendekati mobil nahas tersebut. ”Ada saya dengar suara perempuan berteriak Allahu Akbar. Setelah itu korban meninggal dunia,” tutur Rudi lagi.
Kasat Lantas Polrestabes Makassar AKBP Hamka yang dikonfirmasi, membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kasusnya telah ditangani Unit Lakalantas.
”Itu musibah yang disebabkan faktor alam. Seorang penumpang tewas, sementara sopirnya dirawat di rumah sakit,” ujarnya.
Dari pantauan BKM, hujan yang disertai angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang. Selain di Jalan Botolempangan, pohon tumbang juga terlihat di Jalan Cendrawasih, Jalan Ujungpandang dan Jalan Bajiminasa.
Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Makassar Abdul Azis Hasan berdalih, banyaknya pohon tumbang saat hujan disertai angin kencang, disebabkan karena beberapa faktor. Selain karena kondisi alam, juga karena akar pohon sudah tidak kuat lagi menahan beban yang ada di atasnya.
”Memang kondisi cuaca beberapa hari terakhir ini cukup ekstrim. Hujan disertai angin kencang menyebabkan akar pohon terangkat. Apalagi pohon yang memang sudah tua dan lapuk. Bahkan ada biasa saya lihat warga sengaja membakar sampah di sekitar pohon, yang membuat batangnya jadi lapuk,” kata Azis Hasan, kemarin.
Azis mengklaim, pihaknya intens mengontrol kondisi fisik pepohonan yang ada di Makassar. Hanya saja, aktivitas masyarakat biasanya memicu pohon cepat tumbang.
“Kami rutin melakukan kontrol dan melakukan pemangkasan di malam hari untuk mencegah pohon tumbang. Tapi peran warga juga kami perlukan untuk menjaga pohon,” ujarnya.
Anggota Komisi C DPRD Kota Makassar Zaenal M Betta menyatakan prihatin atas terjadinya peristiwa pohon tumbang yang menimpa petepete di Jalan Botolempangan. Ia mendesak SKPD terkait, khususnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk rutin memangkas pohon yang rawan tumbang. Utamanya yang berdiri di pinggir jalan.
”Saat ini banyak pohon di pinggir jalan yang sudah tua umurnya. Setiap kali ada angin kencang, banyak ranting-ranting pohon yang patah dan jatuh. Ini sangat membahayakan pengguna jalan,” kata Zaenal.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan, lanjut Zaenal, harus mengontrol dan mengawasi pohon-pohon tua tersebut. Termasuk rajin memangkas ranting-rantingnya.
”Jangan sampai kejadian yang di Botolempangan itu terulang kembali. Saya khawatir akan ada korban lagi jika tidak ada upaya antisipasi dari sekarang,” cetusnya.
Menyusul kejadian ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Makassar Fasruddin Rusli mendorong pemkot untuk membuat regulasi penebangan pohon. “Pemkot mesti mengagendakan peraturan daerah tentang berapa lama pohon itu bisa dibiarkan tumbuh, khususnya yang tumbuh di pinggir jalan,” tuturnya.
Menurut Acil –sapaan akrab Fasruddin Rusli–, penebangan pohon memang tidak boleh dilakukan asal-asalan. Karena itu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan harus dilibatkan secara aktif dalam penyusunan regulasi tersebut.
Sebelum makin banyak korban jiwa yang jatuh akibat pohon tumbang, regulasi tersebut harus segera dibuat oleh Pemkot Makassar dengan melibatkan segala stakeholder yang ada. Kalaupun memungkinkan, kata legislator PPP ini, pembuatan regulasi penebangan pohon itu melibatkan pula Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD). (jul-ish-arf-dit/rus/b)




×


Sebelum Meninggal, Korban Berujar Allahu Akbar…

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar