pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Laporan: Irwan Musa dari Surabaya

USAI sudah tugas luar Andi Mudzakkar sebagai Bupati Luwu dalam rangkaian studi banding di Kecamatan Bumiaji, Kota Malang, Jawa Timur. Ia menuntaskan kunjungannya melihat dari dekat pengembangan agrowisata perkebunan berbasis ramah lingkungan di wilayah tersebut.
Bupati dan rombongan bertolak pulang ke Makassar, untuk selanjutnya ke Kabupaten Luwu dengan menumpang kapal laut KM Ceremai, Selasa (10/5) malam via Pelabuhan Tanjung Perak.
Saat bermalam di Surabaya, Senin (9/5) malam, Bupati Luwu dan sejumlah rombongan bersantap malam di Rumah Makan Dapur Desa, Jalan Basuki Rahmat, Kota Surabaya. Andi Mudzakkar sempat dibuat kaget oleh owner dan pramusaji di rumah makan ini.
Entah siapa yang memberi tahu pemilik rumah makan, bahwa Bupati Luwu, Andi Mudzakkar tengah menikmati makan malam di tempat mereka. Seusai makan, tiba-tiba bupati yang akrab disapa Cakka itu diajak untuk berfoto. Ia juga diperlakukan seperti pejabat kelas atas dan artis ternama.
Cakka tampak risih karena tidak terbiasa diperlakukan seperti itu. Ia kemudian bergegas keluar, setelah sebelumnya memenuhi permintaan berfoto bersama.
Usut punya usut, ternyata di bagian dinding rumah makan nampak terpajang jejeran foto para pejabat maupun kalangan artis yang pernah menjadi tamu dan makan di tempat yang menyajikan makanan khas desa di Kota Surabaya. Diantaranya Menteri Perikanan, Susi Pudjiastuti dan artis Raffi Ahmad.
Dapur Desa yang berdiri 9 September 2006 menyajikan menu masakan Sunda dan Jawa Timur. Menurut penuturan Dila, salah seorang pramusaji senior di rumah makan ini, konsep menghadirkan suasana desa bersama makanannya, karena orang kota umumnya rindu akan suasana tradisional desa yang tenang, natural, dan diselingi hiburan musik gamelan.
”Orang kota yang hidup dengan kebisingan dan keglamoran kota besar seperti Surabaya, tentu ingin merasakan ketenangan sejenak di hati. Nuansa pedesaan itulah yang ditawarkan di Dapur Desa,” tuturnya.
Interior rumah makan ini dibuat dengan suasana khas pedesaan. Lampu remang-remang menambah kental suasana desa. Pramusajinya, baik laki-laki maupun perempuan mengenakan busana khas petani di desa.
Kepalanya dihiasi capit, sejenis topi dari anyaman bambu. Menariknya, setiap ada tamu yang datang, gong di depan pintu akan dipukul, dan semua pramusaji serempak mengucapkan Sugeng Rawuh, yang artinya selamat datang.
“Tadi Bapak lihat semua pramusaji menyanyi. Itu adalah ungkapan selamat datang pada pengunjung,” ujar Dila.
Beberapa menu andalan disebutkan Dila. Antara lain olahan berbagai ikan yang biasa dijumpai di desa. Ada juga mi kluntung, ayam goreng kremes, lalapan, sambal dimasak yang diolah koki khusus.
Setiap pagi, sebelum restoran dibuka, sang pemilik warung wajib mencicipi semua masakan yang siap dijual. Setelah itu, dia mengontrol semua karyawan. Pakaian diperiksa kerapiannya.
“Doa pagi sengaja kami lakukan agar semua yang bekerja selamat dan kami diberikan banyak kemurahan rezeki oleh Tuhan,” terangnya. (*/rus/c)




×


Laporan: Irwan Musa dari Surabaya

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar