MAMUJU, BKM — Maradika atau Raja Mamuju, H Andi Maksum Dai, menganugerahkan gelar kehormatan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulselbar, DR Jan S Maringka, SH. MH. Gelar yang diberikan dari hasil musyawarah bersama lembaga adat Gala’gar itu, yakni To Mampingkarroang Katongangang. Sebuah gelar adat yang diberikan atas dedikasi Kajati sebagai penegak hukum.
Dalam prosesi yang dilaksanakan di rumah adat Mamuju, Senin (30/10), Maradika berharap agar pemberian gelar kehormatan adat ini menjadi motivasi bagi segenap elemen masyarakat untuk membangun kesadaran bersama dalam upaya mengejawantahkan nilai–nilai keadilan dan kebenaran itu dalam kehidupan nyata.
Bupati Mamuju, H Habsi Wahid, mengungkapkan, penganugerahan gelar adat adalah bagian dari kekayaan kearifan lokal yang dapat dijadikan sebagai pilar keunggulan untuk mendorong kemajuan dan perekonomian daerah melalui pengembangan wisata dan budaya.
Juga dapat memperkokoh perisai budaya bangsa di tengah–tengah gempuran budaya global. Saat ini, warisan budaya yang kaya ragam tersebut sebagai indentitas yang membanggakan, harus dipelihara, dibina dan ditumbuhkembangkan sebagai potensi modal sosial untuk menjadikan daerah ini maju, sejahtera, dan ramah.
Terkait penganugerahan tersebut, Kajati Jan S Maringka mengungkapkan rasa terimakasih kepada Maradika dan lembaga adat serta Pemerintah Kabupaten Mamuju. Ia berharap dengan gelar To Mampingkarroang Katongangang dirinya serta lembaga kejaksaan dapat dilihat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat Sulawesi Barat khususnya di Mamuju. Sehingga kehadiran kejaksaan dapat dirasakan bermanfaat bagi masyarakat dan bersama – sama membangun Sulawesi barat ini kearah yang lebih baik lagi.
Sebagai upaya medorong optimalisasi penegakan hukum di wilayah Provinsi Sulbar, dalam seremoni tersebut, Pemkab Mamuju sekaligus secara simbolis menyerahkan bantuan tanah hibah untuk pembangunan gedung kantor kejaksaan yang terletak di Kelurahan Simboro (berdekatan dengan kantor KPU Mamuju). (ala/mir/c)
Kajati Terima Gelar Kehormatan ‘To Mampingkarroang Katongangang’
