pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Legenda Selancar Angin Indonesia

NAMANYA tak bisa dipisahkan dengan olahraga windsurfing atau selancar angin. Jika kita menjelajah di google dengan kata sandi Malik Faisal, beberapa link akan muncul yang menyandingkan nama itu dengan olahraga yang cukup memacu adrenalin tersebut.

Laporan: Rahmawati Amri

SAAT ini Malik menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Sulsel. Ia merupakan legenda selancar angin di Indonesia, sekaligus atlet selancar angin terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa ini.
Tak terhitung lagi medali yang dikoleksi dari berbagai kejuaraan yang diikutinya. Baik dalam maupun luar negeri.
Sebelum memutuskan untuk fokus menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN), hampir sebagian besar waktunya diwakafkan untuk mengharumkan nama daerah, maupun Indonesia di kancah internasional.
Lelaki kelahiran Makassar, 3 April 1967 itu mulai menekuni olah raga selancar angin saat duduk di bangku kelas 2 SMP. Itupun secara tidak sengaja. Sekolahnya cukup dekat dengan Pantai Losari. Dia tercatat sebagai siswa SMPN 6 Makassar. Bersama beberapa temannya, Malik kadang bolos sekolah.
“Biasanya kalau bolos sekolah, mainnya ke laut. Nah, saat lewat kawasan Popsa, saya lihat ada yang main ski dan selancar angin. Saya tertarik dan kebetulan ada yang tawarkan ikut main. Di situlah awalnya saya terjun ke olahraga ini. Itu sekitar tahun 1982,” kata Malik dalam bincang-bincang santai di ruang kerjanya, Kamis (11/1).
Diapun gabung di salah saru klub, yakni Makassar Wind Surfing Club. Awalnya, Malik terpaksa hanya bisa menonton orang yang hebat-hebat latihan windsurfing. Pasalnya, saat itu musim angin kencang.
Sebagai pemula, dia tidak diperkenankan untuk latihan. Ketika kondisi cuaca sudah cukup bersahabat, barulah dia mulai latihan dan terus menjajal kemampuannya.
Baru sekitar empat bulan latihan, Malik sudah dipercaya untuk mengikuti event atau kejuaraan nasional. Tidak tanggung-tanggung, dia langsung menyabet juara I untuk kelas ringan. Karena prestasi itu, diapun dipercaya untuk mewakili Sulsel pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta pada tahun 1984.
Sebelum berlaga di event nasional itu, Malik diberi kesempatan untuk menjajal kemampuan di kejuaraan windsurfing internasional yang diselenggarakan di Hongkong. Itu menjadi pengalaman pertamanya berlaga di kejuaraan internasional.
Namun karena masih baru, ditambah medan tempat kejuaraan cukup berat karena anginnya sangat kencang, Malik hanya bisa berada di posisi yang paling bontot. Namun, itu menjadi cambuk dan pengalaman berharga untuk bisa memacu prestasi lebih baik lagi.
Selepas kejuaraan di Hongkong, diapun berlaga di arena PON. Walau pertama kali ikut, lelaki berperawakan tinggi besar itu langsung menyabet juara I untuk kategori kelas ringan. Sejak itu, Malik terus menuai prestasi di berbagai kejuaraan yang diikutinya. (*/rus)




×


Legenda Selancar Angin Indonesia

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar