MAKASSAR, BKM — Janji manajemen Amanah Bersama Umat (ABU) Tours and Travel untuk memberangkatkan jamaahnya umrah, tinggal menghitung hari. Rencananya, pada 10 Februari mendatang mereka akan diterbangkan ke Tanah Suci.
Meski waktu yang dijanjikan itu kian dekat, Muhammad Hamzah Mamba selaku bos penyelenggara perjalanan haji dan umrah tersebut tak jelas keberadaannya. Ia ‘menghilang’.
Ketika berlangsung rapat dengar pendapat dengan Komisi E DPRD Sulsel, Selasa (23/1) lalu, ia mangkir. Muh Hamzah hanya diwakili oleh Manager Distrik Abu Tours and Travel Wilayah Timur Elan Suherlan.
BKM mencoba mendatangi kantor pusat Abu Tours di Jalan Padjonga Dg Ngalle (dulu Jalan Kakatua), Senin (5/2). Pegawai yang bertugas di tempat ini tak ada yang mengetahui di mana bosnya kini berada.
Komunikasi dengan humasnya sempat terjalin. Namun, dia hanya berjanji untuk menghubungi kembali BKM guna memberi konfirmasi. Tapi pemberian keterangan itu tak pernah direalisasikan.
Begitu juga dengan petugas resepsionis. Tak ada satupun yang bersedia berkomentar, dengan alasan takut berbeda jawaban diantara mereka. Saat upaya mencari informasi dilakukan ke resepsionis, dua petugas security tampak mengawal dengan ketat.
Pantauan di kantor Abu Tour, aktivitas di bagian luar tampak ramai dengan orang yang tengah duduk-duduk. Sementara di dalam, hanya ada satu resepsionis serta seorang lainnya tengah duduk di kursi.
Dihubungi terpisah, Ketua Komisi E DPRD Sulsel Kadir Halid kembali mengingatkan pihak Abu Tours untuk segera menyelesaikan persoalan penundaan keberangkatan calon jamaah umrahnya.
Sebanyak 16 ribu jamaah umrah biro perjalanan tersebut belum diberangkatkan ke Tanah Suci hingga saat ini. Dari angka tersebut, sebanyak 6 ribu lebih yang tertunda keberangkatannya di bulan Januari, akan diberangkatkan mulai 10 Februari 2018 mendatang.
Menurut Kadir, dalam RDP yang dilaksanakan Januari lalu, Abu Tour diberi deadline untuk menyelesaikan persoalan paling lambat 10 Februari mendatang.
“Kita masih tunggu itikad baiknya Abu Tours. Saya ingatkan lagi keseriusannya untuk memberangkatkan calon jamaahnya. Kami kasih waktu hingga 10 Februari mendatang,” tegas Kadir, Senin (5/2).
Kadir melanjutkan, sebelum menyelesaikan kewajiban memberangkatkan jamaah ke tanah suci, Abu Tours untuk sementara waktu dilarang membuka pendaftaran bagi calon jamaah baru.
Informasi jika pemilik Abu Tour diduga sudah tidak lagi berada di Makassar yang menjadi kantor pusat travel tersebut, masih ditanggapi dingin.
“Kan deadlinenya tanggal 10 Februari. Kita lihat saja dulu. Ini belum tanggal 10,” kata Kadir.
Namun secara tegas dia menekankan, jika janjinya tidak bisa direalisasikan pada 10 Februari mendatang, DPRD Sulsel akan mendesak Kementerian Agama untuk segera mencabut izin operasional travel tersebut. Dia juga sudah meminta pihak polda untuk melakukan pengawasan terhadap Abu Tour.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani, kemarin menegaskan bahwa pihaknya siap mengusut dugaan penipuan biaya perjalanan ibadah umrah Abu Tours. Apalagi, polda telah menerima laporan pengaduan dari calon jamaah.
”Sejauh ini baru ada satu orang yang sudah melaporkan kasus tersebut ke polda, terkait dugaan penipuan di Abu Tours,” ujar Dicky.
Diapun memastikan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pengumpulan data (puldata) dan pengumpulan keterangan (pulbaket).
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel Kaswad Urais menjelaskan, pihaknya telah mendatangi Abu Tours untuk meminta penjelasan terkait tertundanya keberangkatan umrah puluhan jamaahnya belum lama ini.
Dari hasil pertemuan itu, kata Kaswad, pihak Abu Tours menjelaskan jika keberangkatan jamaahnya ke Tanah Suci direschedule alias dijadwalkan ulang.
“Saya sudah datangi Abu Tours. Katanya ada reschedule ulang. Travel itu juga sudah dimintai penjelasan terkait persoalan tersebut, ” ungkap Kaswad.
Dia melanjutkan, berdasarkan penjelasan pihak Abu Tours, jamaah yang tertunda ibadahnya akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada 10 Februari mendatang.
Pihak Kementerian Agama Sulsel berjanji akan mengawal janji Abu Tours itu agar terlaksana sesuai yang telah dijanjikan.
“Kita akan kawal dan kontrol terus. Mohon kerjasama semua pihak, ” ungkap Kaswad.
Sementara itu, Menteri Agama RI, Lukmanul Hakim saat diminta keterangan seputar persoalan itu ketika melakukan kunjungan kerja ke Makassar, menegaskan pihak penyelenggara haji dan umrah yang ada di Indonesia tidak boleh memutar uang jamaah umrah untuk bisnis lain.
Dia berjanji akan menindaklanjuti kasus travel haji dan umrah bermasalah yang ada di Indonesia. Selain itu, pihak Kemenag juga akan membenahi beberapa regulasi.
“Dalam waktu dekat Kementerian Agama akan melakukan pembenahan mendasar terkait dengan penyelenggaraan umrah,” ujarnya.
Pembenahan yang dimaksud berupa pengetatan regulasi. Seperti tidak boleh lagi ada jamaah umrah yang berangkat di atas satu tahun, terhitung sejak pertama kali membayar. “Maksimal waktu keberangkatan hanya sampai 3 bulan,” jelasnya.
Yang kedua, para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) atau biro travel tidak boleh memutar uang jamaah untuk bisnis lain yang tidak ada hubungannya dengan umrah.
Selain regulasi yang diubah, Kemenag juga membangun aplikasi berbasis teknologi informasi yang disebut Si Patuh (Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji). Aplikasi ini berbasis daring, sehingga dapat mengontrol semua biro travel, baik dari jamaah hingga ke fasilitasnya. (rhm-nug/rus)
Janji Berangkat
Bulan Maret 2018
CALON jamaah umrah Abu Tours di Kota Parepare masih menunggu janji agen yang akan memberangkatkan mereka pada bulan Maret tahun ini. Baik dari agen Abu Tours yang ditangani H Husni, maupun oleh oleh H Sudarmin.
Hj Takko, salah seorang calon jamaah umrah agen H Sudarmin, mengaku sudah membayar lunas sejak tahun 2017 sebesar Rp16,5 juta. Janjinya ia akan diberangkatkan pada bulan Desember 2018.
Begitu pula dengan calon jamaah umrah Agen Sudarmin bernama Hj Dalle. Ia sudah melunasi kewajibannya sejak tahun 2017, dan akan diberangkatkan pada bulan Maret 2018.
“Mama (Hj Takko) saya akan berangkat bulan Desember 2018. Kalau tante saya bulan Maret 2018,” kata Erna, putri dari Hj Takko.
Dihubungi terpisah, agen Abu Tours bernama H Sudarmin, mengaku akan memberangkatkan jamaahnya sebanyak 64 pada bulan Maret mendatang. ”Jadi semua berangkat bulan Maret tahun ini. Tidak ada yang berangkat bulan Desember. Karena total jamaah saya hanya 64 orang,” ujarnya.
Menurut Sudarmin, sudah lima tahun ia menjadi agen Abu Tours di Kota Parepare, dan sudah lima kali juga jamaahnya berangkat umrah. ”Jamaah saya tidak ada masalah, karena semuanya sudah berangkat setiap tahun, selama lima tahun saya menjadi agen,” tandasnya.
Agen yang berdomisili di Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare ini menjamin seluruh calon jamaahnya akan diberangkatkan umrah bulan depan. Sebab ia sudah membeli paket 100 senilai Rp1,6 miliar dan berangkat di bulanMaret 2018.
”Jamaah saya sudah siap diberangkatkan, karena sudah memiliki koper masing-masing,” katanya.
Ia menegaskan, dirinya tidak mengenal dan tidak punya hubungan dengan agen Abu Tours yang ditangani orang lain yang ada di Kota Parepare. ”Jadi saya tidak tahu sistemnya agen Abu Tours yang lain di Parepare, karena tidak ada hubungannya dengan saya. Karena saya langsung dari Abu Tours di Makassar,” tandasnya. (smr/rus/c)