MAKASSAR, BKM–Sepak terjang Gerry Yasid dalam pencegahan serta penindakan tindak pidana korupsi (tipikor) tidak diragukan lagi. Jaksa yang dikenal supel namun tegas ini memiliki seabrek pengalaman serta prestasi.
Dari data yang dihimpun, saat menjabat Asisten Pidana Khusus Kejati Sulsel, tahun 2014 silam, Gerry menangani ratusan perkara tindak pidana khusus (Pidsus). Di tahun itu, ada 131 perkara dalam tahap penyelidikan serta 102 kasus ditingkat penyidikan di Sulselbar yang dia tangani. Itu belum termasuk , 94 kasus yang telah masuk dalam tahap penuntututan. Di tahun yang sama, uang negara yang berhasil dia selamatkan senilai Rp 35 miliar.
Tahun 2015, Bidang Pidsus Kejati Sulsel di bawah komando Gerry Yasid lagi-lagi membuat gebrakan. Ada 126 perkara dalam tahap penyelidikan, 112 perkara dalam tahap penyidikan di wilayah Sulselbar yang berhasil dia tuntaskan. Dan nilai keuangan negara yang berhasil diselamatkan Rp 53,3 miliar.
Sosok ‘tangan besi’ Gerry kembali berlanjut. Kasus korupsi dana bantuan sosial Pemprov Sulsel yang banyak menyita perhatian publik kembali dia buka dan menyeret sejumlah pejabat penting ke hadapan hukum. Meski beragam macam desakan serta intervensi, namun Gerry tetap kukuh.
Sepak terjang Gerry ternyata menarik perhatian sejumlah petinggi di Kejagung. Karena prestasinya, Gerry kemudian dipercaya menduduki pos barunya sebagai Koordinator Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI. Ini bukan tanpa alasan. Kejagung memilih perwira terbaik, untuk meningkatkan daya gedor Kejaksaan dalam memberantas korupsi. Wilayah kerja Gerry terpatok dalam tujuh wilayah Kejaksaan Tinggi di Indonesia, termasuk Sulsel.
Baru sebulan menjabat, Gerry lagi-lagi membuat gebrakan dengan mengungkap sejumlah kasus mega korupsi di wilayah Medan, Riau dan Surabaya. Tim Satgasus dibawa komando Gerry sangat bertaji dan menjadi garda terdepan institusi Adhyaksa dalam memberangus korupsi di Indonesia. Selama 1 tahun 10 bulan menjabat, Gerry kembali menoreh prestasi. Semua kasus yang dia tangani tuntas dan berakhir di meja hijau.
Karena prestasinya, Gerry kemudian diplot menjabat Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulsel. Apresiasi jabatan ini boleh dikata sebuah ‘hadiah’ atas kinerja serta prestasi yang telah ditoreh mantan Asisntel Intelijen Kejati Aceh ini. Alih-alih diplot menjadi Wakajati Tipe B, Gerry Yasid langsung diberi jabatan Wakajati Sulsel yang masuk dalam kategori Kejati Tipe A di Indonesia. Namun bagi Gerry, perintah, amanah dari institusi serta pimpinan adalah sebuah kehormatan yang harus dia jalankan dengan penuh tanggung jawab.
Gerry menjabat Wakajati menggantikan Ade Adyakasa. Ade sendiri kini dipromosi menjabat Kajati Kalimantan Selatan. Pelantikan dilakukan oleh Kajati Sulsel, Tarmizi di kantor Kejaksaan Tinggi Sulsel, Kamis (22/3). (mat)
