Trend perkembangan bisnis logistik makin menggairahkan. Pertumbuhannya cukup pesat. Makin menyebar bak cendawan di musim hujan. Kini, jasa pengiriman barang tidak hanya dinikmati warga kota, tetapi juga hingga pelosok. Masuk hingga kampung-kampung dan lorong-lorong.
Salah satu jasa pengiriman barang yang sudah sampai pelosok adalah Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Perusahaan jasa logistik yang sudah berusia 28 tahun itu sudah hadir di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan misalnya, selain di ibukota provinsi di Makassar,JNE juga sudah hadir di Kabupaten Wajo dan Soppeng. Dua kabupaten ini merupakan daerah penting dan strategis di Sulsel. Kedua daerah ini merupakan produsen kain sutera. Produknya beragam dan variatif seperti sarung sutera dan baju sutera. Dua jenis produk ini juga mulai digemari dalam bisnis online shop yang pendistribusiannya juga menggunakan jasa pengiriman barang.
Branch Manager JNE Makassar, Andrey Laogi mengatakan penambahan outlet termasuk membangun jaringan agen di daerah dimaksudkan agar barang kiriman lebih cepat sampai ke tangan pelanggan. Di Wilayah Sulselbar, hingga kini jumlah jaringan JNE sudah mencapai 170 unit. Outlet terbanyak tentu saja di Makassar sebagai pusat bisnis dan ibu kota provinsi Sulawesi Selatan.
Selain komitmen perbaikan layanan pengiriman barang, kehadiran JNE di beberapa kabupaten juga bagian dari komitmen perusahaan ini dalam mendorong pertumbuhan UMKM di daerah. Apatah lagi permintaan dan pengiriman sarung sutera dari Soppeng dan Wajo cukup tinggi.
Andrey mengakui pertumbuhan bisnis UMKM yang menjual produknya melalui sistem online menjadi peluang besar bagi perusahaan jasa pengiriman barang. Apalagi kecenderungan warga berbelanja secara online makin meningkat seiring pertumbuhan online shop dan gaya hidup masyarakat yang lebih praktis. Jasa pengiriman pun semakin mudah menjangkau pelosok karena didukung oleh semakin baiknya akses infrastruktur dan konektivitas antardaerah.
Tokoh masyarakat Wajo, Muhammad Asri menyambut positif kehadiran JNE di daerahnya. Selain memudahkan warga dalam memesan barang belanjaan di online shop, JNE yang masuk pelosok juga berpeluang mengangkat citra produk lokal. Kain sutera yang selama ini lebih banyak dipasarkan di dalam provinsi, ke depan bisa lebih global. Bahkan berpeluang menembus pasar internasional. “Jadi keberadaan JNE di pelosok ini akan membuat produk lokal bisa menjadi global,” katanya.
Di lain pihak, bisnis sutera yang beberapa tahun terakhir ini meredup, bisa bergairah kembali. Sebab dengan hadirnya JNE di pelosok, kemungkinan permintaan kain sutera baik dalam bentuk sarung maupun baju makin meningkat lebih banyak. Oleh karenanya, penggiat UKM terutama yang bergerak di bidang persuteraan harus memanfaatkan peluang ini. Caranya mendongkrak produksi sutera dan meningkatkan kualitas produknya. Model dan desain produk sutera juga perlu lebih variatif. Tidak monoton pada sarung dan baju saja. Tetapi juga bisa dengan produk dalam bentuk lain seperti tas, ransel, dan lainnya.
Program unggulan JNE, Pesanan Oleh Oleh Nusantara (Pesona) juga turut menggairahkan UMKM terutama yang bergerak di bidang kuliner atau logistik. Beberapa kuliner khas Makassar laris manis karena program ini. Di antaranya otak-otak, jalangkote, dan lainnya. Program ini memberi kesempatan masyarakat mencicipi ragam aneka kuliner khas setiap daerah yang menjalin kerja sama dengan JNE. Pilihan kuliner yang ditawarkan memang sudah melewati seleksi kelayakan dan masa uji coba sehingga aman untuk dikonsumsi pelanggan hingga beberapa hari setelah dipesan.
Khusus untuk program Pesona, JNE sudah berkolaborasi dengan 22 UMKM yang mengelola beragam jenis usaha. Di antaranya roti mantau, bumbu coto, gogos bakar, dan lainnya. Paket pengiriman Yakin Esok Sampai (YES) termasuk favorit untuk pesanan kuliner ini. Kolaborasi JNE dengan UMKM lainnya dilakukan dalam bentuk kopiwriting atau talkshow interaktif. Forum ini menghadirkan pihak JNE, pengelola UMKM dan mitra belanja online. Di Makassar, kegiatan ini digelar Agustus lalu di Hotel Aston. Sejumlah bloger dan penulis kompasiana yang selama ini rajin mengulas kuliner juga hadir dalam forum tersebut.
Head of Marketing Communication Division JNE Mayland Hendar Prasetyo Hendar Prasetyo yang hadir saat itu mengatakan perkembangan dunia usaha dan gaya hidup masyarakat membuat permintaan penanganan kiriman semakin berkembang. Menurut dia, JNE memiliki infrastruktur untuk melayani harapan masyarakat tersebut.
“JNE terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan setia dengan melakukan inovasi di berbagai sektor seperti infrastruktur, teknologi informasi, dan sumber daya manusia,” ujarnya.
Peran dan kontribusi JNE dalam mendorong bisnis UKM terutama di sektor logistik dan pangan juga diakui Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Malik Faisal. Menurut dia, para penggiat usaha kecil menengah makin bergairah menghasilkan produk berkualitas karena ada dukungan dari berbagai pihak terutama JNE. Sebelum bisnis pengiriman barang berkembang, kata dia, pengiriman lebih banyak dilakukan secara manual yang jadwal tibanya relatif kurang terjamin.
“Untuk layanan JNE, sejauh ini belum ada keluhan dari penggiat UMKM. Mudah-mudahan usaha kecil dan menengah tetap bergairah di saat kondisi perekonomian makro kurang menggembirakan,” katanya lagi.
Itu berarti kolaborasi JNE dengan usaha kecil menengah di Sulsel perlu terus dikembangkan. Sebab kolaborasi yang dibangun merupakan kerja sama tanpa basa basi. Kolaborasi yang saling menguntungkan. Omzet perusahaan jasa pengiriman barang naik dan pendapatan penggiat UKM juga meningkat. “Sama-sama tumbuh. Sama-sama maju,” katanya. (fachruddin palapa)