pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

FKUB Komitmen Jaga Kerukunan Beragama

MAKASSAR—Kondusivitas kerukunan beragama di Sulawesi Selatan tidak lepas dari peran Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan. Organisasi lintas agama ini aktif melakukan sosialisasi tentang keberagaman dan hidup saling menghargai antarsesama penganut agama.

Organisasi ini juga aktif menyikapi beberapa peristiwa yang terjadi di tanah air. Termasuk pengeboman gereja di Surabaya beberapa waktu lalu. Seluruh tokoh agama di Sulsel ikut mengecam aksi terorisme di ibu kota Jawa Timur itu yang menelan korban jiwa belasan orang.

“Setelah dilakukan rapat dan koordinasi dengan pengurus maka kami menyatakan sikap untuk tetap solid menjaga kerukunan umat beragama dan menciptakan kedamaian di Sulsel serta tidak terpengaruh atas kejadian di Surabaya,” ujar Wakil Ketua MUI Sulsel Prof Muh Galib yang juga pengurus FKUB.

Ia mengatakan ada empat poin yang dihasilkan dalam rapat tersebut. Pertama, tidak ada ajaran agama apapun yang mentolelir perbuatan seperti itu, kecuali ajaran sesat yang membolehkan menghakimi orang lain. Kedua, kerukunan umat beragama di Sulsel sepakat untuk terus memelihara kedamaian, kerukunan, perbedaan dalam menjaga keharmonisan keberagaman, bersatu memelihara kerukunan keagamaan dan keamanan di Sulsel khususnya di Makassar.

“Peristiwa yang terjadi di sana (Surabaya) tidak mengganggu keamanan, kedamaian dan kerukunan umat beragama di Sulsel,” ujar Prof Galib.

Ketiga, mengajak seluruh komponen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah untuk bersama-sama mewaspadai tindakan provokasi atau tindakan mencurigakan dengan secara bersama-sama mengambil sikap untuk Sulsel yang damai.

“Keempat, mari terus bergandengan tangan agar terciptanya kedamaian dan kerukunan antarumat beragama serta bersama-sama menghindari terjadinya potensi konflik agar terciptanya Sulsel, khususnya Makassar yang aman dan damai,” ujarnya.

Pengurus FKUB Sulsel lainnya, Pendeta Andie Massie mengatakan dirinya dikejutkan adanya tragedi itu setelah jemaat menelpon sambil menangis serta melihat siaran di televisi.
Kendati demikian, pihaknya tetap menyampaikan agar umat tetap tenang dan mempersilahkan beribadan seperti biasa.

Ketua Pendeta Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Sulselbar ini mengemukakan dari tragedi tersebut semua orang menangis dan tidak ada orang bersenang-senang atas kejadian itu, kecuali mereka yang melakukannya. Sangat wajar ketika semua orang marah tapi ini adalah cobaan.

“Saya menghimbau kita tetap berdoa, mereka mungkin punya pemikiran kurang sehat di luar akidah agamanya. Oknum tertentu ini didoakan dirubah pikarannya supaya kita bisa hidup di satu negeri damai saling mengasihi, semua umat bisa menjalankan ibadahnya dengan tenteram,” ujar Pendeta Andie Massie. (pap)


Share


Komentar Anda



Tinggalkan komentar