BANTAENG, BKM — Direktur RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Sultan Rabu (16/1), mengatakan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Bantaeng menunggak sebesar Rp 20 Miliar.
Menurut Sultan, BPJS Kesehatan terakhir membayar ke Rumah Sakit (RS) bulan Juli 2018. Berarti, masih tersisa 5 bulan belum dibayarkan selama 2018. Yakni, Agustus sampai Desember.
Ditanya, berapa besarannya perbulan yang harus dibayarkan BPJS Kesehatan? Sultan mengatakan, setiap bulannya berjumlah Rp 4 M. Jadi, kata dia, kalau dikalikan 5 bulan, BPJS Kesehatan harus membayar Rp 20 M. “Piutang RS dari BPJS selma 5 bulan tahun 2018 sebesar Rp 20 M”, katanya.
Mengenai persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai, Sultan mengaku berutang ke perusahaan besar farmasi (PBF). “Untungnya PBF masih mempercayai manajemen RS untuk pembelian obat”, keluhnya.
Meski demikian, kata dia, RS tidak harus menggantungkan nasib dengan cara mengutang berkepanjangan ke PBF. “Tentunya kami tidak bisa terus menerus berutang, karena mereka (PBF) punya batas waktu juga”, ujarnya.
Sementara Kepala Kantor BPJS Kesehatan Bantaeng, Fadillah, membantah keras pihaknya berutang. “Bagaimana mau dibilang menunggak. Toh pihak RS baru mengajukan klaim untuk bulan pelayanan Agustus dan September 2018”, tandasnya.
Dijelaskan Fadillah, klaim bulan pelayanan Agustus sudah diverifikasi dan telah dikirim ke cabang untuk proses pembayaran. “Agustus sudah selesai diverifikasi. Sisa menunggu dari Cabang untuk dropping dananya”, jelasnya.
Sedangkan September, kata Fadillah, pihaknya sementara melakukan verifikasi. “Kliam untuk bulan pelayanan September sedang kami verifikasi”, akunya.
Ditambahkan Fadillah, adapun tiga bulan berikutnya, yakni, Oktober, November, Desember 2018, belum diproses karena pihak rumah sakit belum mengajukan klaim. “Rumah Sakit belum mengajukan klaim untuk Oktober, November, Desember”, pungkasnya. (wam/C)
