pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Wirausahawan Harus Gila Kerja Bangun Bisnis

MENJADI seorang wirausahawan tidak mudah, butuh ketekunan serta tekad yang kuat. Apalagi, menjalankan sekaligus dua usaha yang berbeda jenis yang tentu punya tantangan tersendiri. Termasuk harus gila dalam menjalankan usaha.

Laporan: ARDHITA ANGGRAENI

Seperti halnya yang dilakoni, Andi Irwan dalam menjalankan usaha Warkop Orange miliknya. Gila, ujar Irwan, adalah dimana ada kesempatan untuk membuka usaha harus dikejar jangan terlalu lama berfikir panjang. Setelah membuka usaha baju dan cafe, Iwan juga berencana membuka usaha baru lagi di bidang kuliner.
“Banyak usaha itu bukan hal yang gila, yang harusnya kita gilakan itu kerja. kerja terus, kejar peluang di depan kita. Pintar-pintar berpikir kreatif apa yang bisa dikerjakan. Ke depan ada rencana buka usaha baru lagi, itu juga usulan beberapa teman,” ungkapnya saat ditemui penulis.
Menurut Pria yang hoby olahraga sepakbola ini, membuka dua usaha tidak serta merta dilakukan secara instan. Seperti halnya toko baju miliknya yang berjalan 8 tahun dan warung kopinya dibuka tiga tahun ini. Usaha warkopnya baru berjalan normal dengan belajar berbagai pengalaman rekan-rekannya. Ia terus belajar hingga akhirnya bisnis warkop yang ia rintis itu menjadi pusat perhatian para penikmat kopi, khususnya bagi karyawan, pegawai dan orang orang yang berada di sekitar Makassar.
“Butuh waktu lama baru dua bisnis saya ini berjalan normal. Dulu saya tidak bisa tinggalkan usaha biar ada pegawai, tapi sekarang sudah bisa saya andalkan pegawaiku kalau ada kegiatan di luar,” jelasnya.
Untuk membuka usaha, ujar pria 31 tahun ini, memiliki berbagai referensi termasuk tukar pikiran dengan teman-teman, minta diajarkan bagaimana cara meracik kopi, jadi dari pengalaman itu alhamdulillah warkop ini menjadi sukses.
Ia juga selama ini mendapatkan dukungan keluarga dalam membangun dua usahanya, malah dalam usahanya biasanya keluarga ikut membantu merintis seperti toko baju.”Alhamdullilah kalau keluarga mendukung sekali, malah sering bantu-bantu di Pasar Butung. Kalau disinikan (Warung kopi orange) sudah jiwa ku disini. Jadi harus betul saya perhatikan,” ucapnya.
Apalagi pria kelahiran Makassar, 3 November 1987 ini didukung dengan fasilitas serta modal yang memadai sehingga ia memberanikan diri untuk membentuk usaha baru dengan harapan akan menjadi penyaluran hobinya selama ini.
Meski menjalani dua bisnis sekaligus, Andi Iwan mengaku tidak kewalahan, pasalnya di setiap bidang usahanya dirinya mempunyai cukup karyawan yang membantu menjalankannya.
“Memang basic saya itu lebih ke pengusaha ketimbang harus menjadi pegawai kantoran. Dulu waktu ingin membuka usaha warkop, saya sempat membaca sebuah majalah yang berisi tentang kopi di dalam pesawat menuju Jakarta,” ungkapnya.
Lanjut anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku, karena kesukaannya terhadap kopi, akhirnya dari majalah serta beberapa buku yang telah ia baca tentang kopi akhirnya tertarik untuk membuka usaha warkop.
Selain itu, karena kecintaannya terhadap tim keseblasan dari negara kincir angin Belanda yang identik dengan warna cerah itu, sehingga nama bisnis kopinya pun diberi nama Warkop Orange. Warna orange memang cocok dengan warna kopi yang kecoklatan, warna orange juga dianggapnya sebagai warna familiar yang gampang diingini oleh semua orang.
“Saya memang senang dengan warna orange, selain terang juga akan terlihat cerah, liat mi semua warna dindingnya saya kasi juga warna orange dipadukam dengam hitam biar hidup warnanya. Toko ku juga di Pasar Butung warna orange juga. Jadi biar banyak warkop menjamur tetapi saya disini lebih mengutamakan pelayanan, dan bagaimana supaya orang saat ngopi disini seperti di rumah sendiri bahkan bisa dekat dan berbaur dengan karyawan disini,” jelasnya.
Lebih jauh, Iwan menjelaskan bahwa meskipun sebuah warkop, akan tetapi ia sengaja mendesain dengan konsep yang bernuansa cafe, itu dilakukan agar para pengunjung dapat merasa nyaman di warkop miliknya. Bahkan dari usahanya bisa mencapai omset yang besar setiap bulannya hingga Rp30 Juta perbulannya dengan modal awalnya Rp100 an lebih.
“Selama setahun ini saya pikirkan modalku kayakanya awalnya Rp100 jutaan lebih. Kalau sekarang hasilnya rata-ratanya Rp30 jutaan keatas. Kalau bisnis baju ku di Pasar Butung hasilnya Rp50 jutaan. Itu sudah ada yang atur, tapi kalau warkopku disini harus memang saya perhatikan dulu,” ucapnya.
Ia berharap untuk pengembangan kedepannya, dirinya menargetkan akan menguasai seluruh pasar bisnis warkop baik di selatan dan utara kota Makassar dengan membuka cabang dimana mana, setelah sudah dibuka di Jalan A Mappanyukki.(*)




×


Wirausahawan Harus Gila Kerja Bangun Bisnis

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar