SIDRAP, BKM — Hari ini, Senin 18 Februari 2019, Sidenreng Rappang tepat berusia 675 tahun. Sebuah momentum atau peringatan yang dimaknai sebagai perbaikan, seperti yang diinginkan masyarakat dan pemerintah.
Momentum hari jadi tahun ini menjadi tonggak bagi daerah yang berjuluk Bumi Nene’ Mallomo untuk menjadi pusat agribisnis modern. Sebagaimana tersurat pada tema peringatan; Melalui Hari Jadi Sidenreng Rappang ke-675, Kita Wujudkan Sidenreng Rappang Sebagai Pusat Agribisnis yang Maju, Modern, Berkelanjutan dengan Penerapan Sistem Petik, Olah, Jual untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Pertanian atau predikat penyanggah pangan sudah sangat melekat dengan Kabupaten Sidrap. Sebagai konsekuensi, senantiasa diperlukan upaya dan sistem yang tepat untuk mendukung sektor tersebut. Dan tentu saja, top manajerial yang paham dengan denyut nadi pertanian.
Hal tersebut ada pada diri Ir H Dollah Mando, Bupati Sidenreng Rappang yang memiliki latar belakang pertanian yang kuat. Bersama Wakil Bupati Ir H Mahmud Yusuf,MSi, keduanya dipercaya mampu mengangkat kesejahteraan petani dan masyarakat Kabupaten Sidrap secara keseluruhan.
Pasangan yang resmi memimpin Sidrap, Senin 31 Desember 2018 lalu itu, memang fokus mengembangkan agribisnis melalui visi pemerintah daerah; Mewujudkan Sidenreng Rappang sebagai daerah agribisnis yang maju dengan masyarakat religius, adil, aman dan sejahtera.”
Bukan hanya di sektor pertanian, perhatian juga ditujukan di sektor-sektor lain sebagaimana menjadi misi Pemkab Sidrap. Seperti, peningkatan kualitas dan akses layanan dasar pendidikan, kesehatan dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan kualitas infrastruktur wilayah memperlancar mobilitas arus barang dan jasa, serta mendorong good governance dan elektronic governance.
Selain itu, juga mendorong desa cerdas (smart village), sehat, mandiri, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan. Serta memajukan kualitas beragama dan kearifan budaya lokal.
Visi dan misi itu yang kemudian dijabarkan dalam sembilan program strategis. Pertama, peningkatan mutu dan akses layanan pendidikan dan kesehatan. Kedua, penguatan ekonomi lokal atau ekonomi kerakyatan. Ketiga, pertanian modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Keempat adalah pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif.
Kelima, peningkatan jaringan kerja sama investasi dan penanaman modal. Keenam, penyiapan lapangan kerja baru. Ke tujuh, pembangunan infrastruktur wilayah. Ke delapan, penguatan kapasitas birokrasi pemerintahan kecamatan, kelurahan dan desa. Program strategis kesembilan, yaitu penguatan dan pembinaan keagamaan, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pelestarian budaya lokal.
Meski baru kurang lebih 50 hari memimpin Kabupaten Sidrap, berbagai perbaikan dan perubahan nyata telah diperlihatkan H Dollah Mando dan H Mahmud Yusuf. Program-program tersebut menjadi bagian 100 hari pemerintahan, sekaligus sebagai kado memeriahkan peringatan hari jadi tahun ini.
Sebut saja program Sidrap Bersinar, membuat Kota Pangkajene saat ini lebih semarak, khususnya di malam hari. Sidrap Bersinar rencananya akan diterapkan di 11 kecamatan.
Seiring itu, ada pula penyediaan fasilitas wifi gratis di ruang terbuka. Yakni area Pantai Kering dari pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi pada Senin-Jumat. Dan selama 24 jam pada Sabtu dan Minggu.
Di sektor keagamaan, tahun ini Sidrap menjadi daerah pertama yang menggelar STQ, di mana lima pemenangnya mendapat hadiah umrah. Juga digencarkan kegiatan evaluasi dan silaturahmi bagi para imam masjid dan petugas syara’. Termasuk upaya membangkitkan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sidrap yang saat ini dipimpin Ny Hj Mulyani Dollah dan Hj Anita Mahmud sebagai wakil.
Gerakan Sidrap Hijau dan Bebas Sampah juga telah dicanangkan H Dollah Mando. Program untuk menggungah kesadaran pentingnya menanam dan merawat pohon, serta pentingnya hidup sehat dan bersih menjadi sangat relevan bagi Kabupaten Sidrap yang berpredikat sebagai daerah penerima Adipura.
Untuk pembinaan kepegawaian, Pemkab Sidrap saat ini menggencarkan peningkatan kedisiplinan bagi ASN. Bupati H Dollah Mando bahkan memanggil langsung ASN yang datang terlambat, serta melakukan penertiban ASN berkeliaran pada jam-jam kantor.
Sementara itu, Olimpiade Guru Nasional (OGN) digelar untuk meningkatkan kualitas guru di Bumi Nene’ Mallomo.
Peresmian Sport Center Desa Mojong Kecamatan Watang Sidenreng baru-baru ini merupakan bukti upaya perubahan di sektor kepemudaan dan olahraga. Area yang dulunya tidak maksimal, berubah menjadi pusat olahraga bagi masyarakat, dan diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain.
Guna memeriahkan peringatan hari jadi tahun ini, Pemkab Sidrap menggelar berbagai kegiatan. Mulai dari Musyawarah Tudang Sipulung (MTS), donor darah sukarela, pekan budaya, GELIS (Gerakan Literasi Sekolah).
Juga lomba senam Kreasi Wanuaku, Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), lomba kebersihan SKPD, jalan santai, sepeda santai, anjangsana ke panti asuhan dan LVRI, hingga even Sidrap One Day Trail Adventure.
Berbagai program dan kegiatan tersebut tentunya bukan sekadar seremonial. Tetapi menjadi momentum menyatukan langkah pemerintah dan segenap masyarakat, yang akan bermuara pada perbaikan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sidrap.
Seperti sering ditegaskan Bupati Sidrap H Dollah Mando, usai dilantik maupun dalam berbagai kunjungannya, ia mengajak seluruh pihak untuk bersatu membangun Kabupaten Sidrap. “Kita satu pemerintahan. Mari bersama membangun Sidenreng Rappang lebih baik ke depan,” kuncinya. (ady/rus/b)
Tonggak Jadikan Sidrap Pusat Agribisnis Modern

×





