SAAT INI banyak di antara umat Muslim yang bekerja sebagai supir bus, pilot, supir truk ekspedisi, dan jasa pengiriman antar pulau bahkan antar negara. Karena tuntutan profesi dan pekerjaan, mereka setiap hari selalu menghabiskan waktu dalam perjalanan, termasuk di bulan Ramadan.Seperti halnya Darul Amri yang tetap berpuasa saat membawa bus damri.
Laporan: ARDHITA
Lantas ketika mereka bekerja di bulan Ramadan, bolehkah mereka meninggalkan puasa?
Menurut imam Assubki, salah satu syarat bagi musafir yang diperbolehkan mengambil keringanan tidak berpuasa di bulan Ramadhan adalah apabila musafir tersebut masih ada harapan untuk bermukim untuk mengganti puasa yang ditinggalkan. Sedangkan apabila tidak ada harapan untuk bermukim, maka musafir tersebut wajib berpuasa di bulan Ramadhan dan tidak boleh mengambil keringanan tidak berpuasa.
Dengan demikian, supir bus antar kota dan lainnya apabila masih ada harapan bermukim sehingga bisa mengganti puasa yang ditinggalkan di hari yang lain, maka boleh tidak berpuasa di bulan Ramadan. Namun apabila sebaliknya, tidak ada harapan bermukim sehingga tidak bisa mengganti puasa yang ditinggalkan, maka wajib berpuasa dan tidak boleh mengambil keringanan tidak berpuasa di bulan Ramadan.
Kemarin, aktivitas penumpang di kantor Perum Damri Kota Makassar jelang berbuka puasa terlihat semakin menurun. Bahkan jumlah penumpang bisa dihitung dengan jari, ditambah armada dan sopir Damri tampak lengah dari aktivitas.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan bagi supir-sopir bus yang pendapatannya terus menurun setiap harinya. Tidak hanya di saat ramadan saja, melainkan setiap harinya pendapatan yang didapatkan sangat minim.
“Kalau yang PNS itu tidak masalah karena gajinya sudah tetap, tapi kita ini kebanyakan yang kontrak turun semua pendapatnnya 50 persen. Apa mi yang bisa dikasih makan dan belanja ramadan begini keluarga, termasuk lebaran. Yaahh.. semangat saja mbak,” ucap Darul kepada penulis.
Terlihat dari pantauan, aktivitas bus damri tampak kosong, penumpang sebagian kecil hanya menunggu di ruang tunggu sambil menonton TV dan Bus hanya terlihat terparkir di halaman belakang kantor Perum Damri dan sopir yang tengah sibuk membersihakan dan memperbaiki bus yang bermasalah terlihat.
Meski Darul tetap melaksanakan aktivitasnya sebagai sopir Damri yang tiap hari mengantar dari pukul 08.00 pagi dan sore hari di bulan ramadan. Namun dirinya tetap melaksanakan ibadah puasa, walaupun terkadang banyak godaan dan cobaan tiba-tiba menghampirinya.
“Puasa tetap jalan dong, karena tidak setiap jam ji kita antar. Kalau mulai capek yah kita istirahat dulu sambil hirup udara segar, walau kadang-kadang khilaf. Tapi sebisa mungkin saya puasa seperti sekarang,” bebernya.
Selama tiga tahun belakangan ini Darul terus berusaha mencari nafkah dengan bekerja sebagai supir di Perum Damri. Ada-ada saja halangan yang didapatkannya, seperti upah yang didapatkannya sedikit demi sedikit mulai berkurang.
“Kita syukuri saja semua, pasti ada saja rezeki yang di kasih tuhan sama kita. Apalagi ramadan begini pasti ada saja kita dapat sedekahlah di jalan atau penumpang kasih tips saat mengantar,” tutupnya. (*)