pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Dilarang di Losari, CoI Jadi Lokasi Alternatif

MAKASSAR, BKM — Event Makassar International Eight Festival and Forum (F8) dipastikan akan tetap dilaksanakan. PT Festival Delapan Indonesia sebagai penyelenggara menegaskan F8 akan dihelat 11-13 Oktober 2019.
Namun yang menjadi kendala kini adalah lokasi pelaksanaannya. Sebab, Pemerintah Kota Makassar menolak kegiatan ini dipusatkan di lokasi yang sama dengan pelaksanaan-pelaksanaan sebelumnya.Yakni di Pantai Losari
Direktur Utama PT Festival Delapan Indonesia Sofyan Setiawan mengatakan, Pemerintah Kota Makassar tidak memberi izin penggunaan Pantai Losari untuk F8. Pihkanya juga tidak mengerti mengapa pemkot melakukan hal tersebut.
“Kita sudah dapat informasi bahwa pemerintah kota tidak mengizinkan penggunaan Anjungan Pantai Losari sebagai lokasi F8 pada tahun ini. Alasannya bisa ditanyakan langsung ke pemkot,” ungkap Wawan dalam keterangan persnya, Senin malam (2/9).
Padahal, dikatakan Wawan, saat ini sudah banyak partisipan yang berminat untuk ikut ambil bagian. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan dari negara lain menyatakan kesiapannya menghadiri event ini. Selain itu, sejumlah sponsor pun telah mengajukan diri.
“Mungkin kami kecewa, tapi juga sekaligus lega. Setelah hampir satu bulan menunggu, akhirnya kita dapat kepastian bahwa Losari tidak bisa digunakan sebagai lokasi kegiatan. Kami bisa memberikan jawaban ketika calon peserta maupun tamu dari daerah dan negara lain, serta sponsor melakukan konfirmasi ke kami,” jelasnya.
Dia mengaku telah menyiapkan beberapa opsi sebagai lokasi alternatif pelaksanaan F8 2019. Pemkot Makassar, dikatakan Wawan, telah merekomendasikan satu lokasi, yakni Lapangan Hertasning, yang berada di Jalan Letjen Hertasning, Makassar.
Hanya saja, timpal Wawan, F8 Makassar yang tiga tahun terakhir diselenggarakan di Anjungan Pantai Losari dikenal sebagai The Biggest Waterfront Festival atau festival tepi laut terbesar. Lokasi yang direkomendasikan Pemkot Makassar dinilai tidak representatif.
“Kami sangat menghargai keputusan pemkot, termasuk usulannya yakni F8 digelar di Lapangan Hertasning. Tapi, F8 itu dikenal sebagai Festival Waterfront. Jadi kami siapkan opsi lain yang berada di wilayah pesisir atau tepi laut,” ujar Wawan.
Wawan menyebut ada dua titik yang menjadi alternatif. Yang pasti, kedua lokasi ini tetap mengedepankan ciri F8, yakni festival tepi laut.
“Yang jelas lokasinya nanti di wilayah pesisir atau tepi laut. Ada dua yang kami sasar, jadi mengenai kepastian akan segera kami infokan,” kata dia.
Wawan menegaskan bahwa pemindahan lokasi dari rencana awal di Anjungan Pantai Losari ke tempat lain nantinya, tidak akan memberi dampak yang besar terhadap konten acara yang ada di F8.
Di tahun sebelumnya, konten F8 yakni Fashion, Food and Fruit, Fiction Writers and Fonts, Folks, Fusion Music, Flora and Fauna, Film dan Fine Art tersebar di sepanjang Anjungan Pantai Losari dengan panjang 1,7 km. Untuk tahun ini, seluruh konten dikonsepkan berada dalam satu lokasi.
“Pemindahan ini tidak akan berdampak terhadap konten. Memang pada tahun ini kita pusatkan di satu lokasi. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang tersebar di sepanjang 1,7 km,” kata dia.
Hingga saat ini, tercatat sudah ada beberapa daerah yang telah melakukan konfirmasi ulang terkait kehadirannya di event F8 2019. Beberapa di antaranya Kabupaten Solok, Jakarta, Maluku Ambon, dan Yogyakarta.
“Kalau untuk negara seperti Jepang, India, Belgia, dan Australia juga telah konfirmasi soal kehadirannya kepada kami melalui kedutaan besarnya masing-masing” terangnya.
Penjabat Wali Kota Makassar Iqbal S Suhaeb secara terpisah, membenarkan atas pelarangan digunakannya Pantai Losari untuk event F8. Alasan kebersihan dan kemacetan menjadi hal yang dipertimbangkan oleh pemkot. Olehnya, Iqbal menyarankan F8 sebaiknya dilaksanakan di Centerpoint of Indonesia (CoI).
Iqbal menambahkan, keputusan ini juga akan berlaku bagi event lain yang berskala besar. Pelaksanaannya akan langsung diarahkan ke CoI.
“Iya, janganlah di Losari. Kita lihat kebersihan dan kemacetannya. Jadi kita sarankan di CPI (CoI) saja. Nantinya even-even yang berskala besar juga akan diarahkan ke sana,” ujar Iqbal.
Anggota DPRD Kota Makassar menyesalkan sikap keras pemkot yang menghentikan pelaksanaan F8 tahun ini dengan menggunakan APBD. Padahal, event ini telah masuk dalam kalender nasional.
Anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat DPRD Makassar, Hamzah Hamid mengaku sangat kecewa atas sikap keras dan batu Penjabat (Pj) Walikota Makassar Iqbal S Suhaeb yang membatalkan pendanaan acara F8 menggunakan APBD.
“F8 itu kan untuk kepentingan masyarakat. Bukan lagi menjadi agenda nasional, tetapi masuk agenda internasional. Ada banyak tamu negara yang mengagendakan ingin berkunjung ke Makassar untuk acara F8 ini. Karena mereka bisa mempromosikan budaya dan daerahnya. Tapi kenapa justru pemerintah kota tidak mendukungnya,” kata Hamzah Hamid, Selasa (03/09).
Dia pun memberikan apresiasi kepada seluruh pihak, khususnya swasta yang ingin tetap melaksanakan F8 tahun ini. Sebab kehadirannya akan mendorong peningkatan ekonomi pelaku UKM, hingga pengusaha hotel. (nug-arf/rus)




×


Dilarang di Losari, CoI Jadi Lokasi Alternatif

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar