Site icon Berita Kota Makassar

Ricuh Demo BPJS, Dua Mahasiswa, Satu Polisi Terluka

MAKASSAR, BKM — Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Makassar menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulsel, Senin (16/9). Mereka yang datang dari sejumlah kampus di Makassar itu menyuarakan aspirasinya, menyoroti Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Mereka menggelar orasi dan membakar ban tepat depan pintu masuk kantor gubernur. Selain itu, mahasiswa yang kebanyakan berpakaian hitam itu menutup satu jalur Jalan Urip Sumohardjo arah Tamalanrea.
Akibatnya, terjadi kemacetan yang cukup parah. Malah, mobil pemadan kebakaran yang melintas terpaksa harus melawan arus.
Awalnya, aksi berlangsung kondusif. Para koordinator lapangan melakukan orasi secara bergantian.
Mereka menuntut pembubaran BPJS Kesehatan dalam bentuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Alasannya,tidak bisa lagi dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan iuran BPJS kesehatan tahun 2020. Mahasiswa menilai subsidi silang yang selama ini dilakukan pemerintah, hanya dinikmati segelintir elite. Itu terlihat dengan seringnya defisit sejak dibentuk tahun 2014.
Cikang selaku kordinator lapangan (korlap) aksi mengatakan, atas nama rakyat mereka menolak kenaikan BPJS sebesar 100 persen. Dia mendesak Pemprov Sulsel mendukung aksi mahasiswa dengan menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan. ”BPJS kesehatan tak membawa dampak signifikan bagi golongan bawah,” ujarnya.
Dari pantauan, aksi demonstrasi yang semula damai perlahan-lahan menjadi anarkis. Dari arah kerumunan mahasiwa yang berunjuk rasa, melayang batu berukuran cukup besar ke arah aparat yang sedang berjaga mengamankan unjuk rasa.
Cikang mengaku, mereka melempar untuk membalas. Karena sebelumnya, ada lemparan dari dalam kantor gubernur Sulsel. Namun, ia tidak mengetahui persis siapa pelaku yang melempar tersebut. Dia menyebut, dua temannya luka karena lemparan tersebut.
“Itulah kenapa kami melempar. Kami melakukan perlawanan,” ujarnya.
Salah seorang polisi juga terkena lemparan batu di kepalanya. Diapun langsung dilarikan oleh seorang staf Humas Pemprov Sulsel ke klinik kantor gubernur yang terletak di bagian belakang .
Melihat situasi yang kurang kondusif, petugas kemudian menembakkan gas air mata. Puluhan personel kepolisian pengamanan tambahan juga tiba di kantor gubernur.
Empat mahasiswa diamankan dan dimasukkan ke mobil Raimas Polrestabes Makassar. Sementara para pengunjuk rasa lainnya dipukul mundur ke arah SPBU depan kantor gubernur.
Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap juga berada di lokasi untuk mengamankan unjuk rasa. Aksi mulai mereda menjelang magrib. Mahasiswa secara perlahan membubarkan diri.
Selanjutnya, aparat kepolisian dibantu Satpol PP membersihkan lokasi unjuk rasa. Termasuk membersihkan sisa-sisa ban bekas yang dibakar para pengunjuk rasa.
Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Anwar Danu mengatakan, awalnya aksi unjuk rasa berjalan lancar, baik dari pihak mahasiswa maupun dari pihak Gubernur Sulsel.
Dia menengarai ada oknum yang tidak bertanggung jawab sengaja memancing situasi menjadi panas. “Kami curigai ada orang yang sengaja memancing situasi jadi panas,” ujarnya. (rhm/rus)

Exit mobile version