NA Curhat ke MPR Terkait Balai Besar

MAKASSAR, BKM — Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Bidang Pengkajian Ketatanegaraan, Syarief Hasan, melakukan kunjungan kerja ke Pemprov Sulsel, Selasa (17/12).
Kunjungan itu untuk menampung aspirasi daerah sekaligus mengetahui bagaimana sinergitas pusat dan daerah selama ini.
Meskipun, pertemuan tersebut awalnya membahas mengenai amandemen UUD, namun Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah justru lebih sepakat dengan pembahasan fungsi koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Pada kesempatan itu, Nurdin menyayangkan sikap sejumlah Balai Besar yang kurang koordinasi dengan Pemprov Sulsel dalam melakukan kegiatan.
Padahal, Nurdin berharap pihak balai melakukan koordinasi dengan pihak Pemprov sebelum mengerjakan sejumlah kegiatan.
“Bukan pembangunan yang dilakukan tidak tepat sasaran. Tapi harus lebih intensif koordinasi. Kita harus duduk bersama supaya sinkron, balai kerja apa provinsi kerja apa, dan kabupaten/kota kerja apa? Inikan bahasanya presiden sinergitas.” Kata Nurdin saat ditemui di kantor gubernur Sulsel jalan Urip Sumoharjo Makassar, Selasa (17/12).
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu mengatakan selama ini pihak Balai besar baru datang ke Pemprov Sulsel jika mendapat masalah. Namun ketika pengerjaan dilakukan Pemprov sulsel dilupakan begitu saja.
“Bukan banyak yang tidak disinergikan, harusnya jangan datang ketika ada masalah, tapi pada saat proses perencanaan kita juga harus dilibatkan, supaya sinergi,” tukasnya
Kata Nurdin, tahun ini Balai Besar di Sulsel mendapat anggaran yang cukup besar dengan nilai Rp3,8 triliun.
Namun, tambah Nurdin, Jika tidak ada koordinasi terkait usulan rencana pembangunan dengan pihak pemprov ke depannya akan tumpah tindih pengerjaan yang akan dilakukan.
Sementara itu, Syarif menekankan agar fungsi gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat di provinsi lebih dimaksimalkan. Sinergitas memang sangat penting.
“Bagaimana memaksimalkan fungsi gubernur sebagai perwakilan pusat dan bagaimana mensinergikan program. Itu yang terpenting,” ungkapnya. (rhm)