pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Waspadai Daerah Berpotensi Ricuh

Bawaslu Sulsel: Semua Mesti Kami Anggap Rawan

MAKASSAR, BKM — Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Sulsel tak lama dijelang. Yang patut menjadi perhatian semua pihak adalah potensi ricuh pada pelaksanaan kontestasi ini pada Desember mendatang.
Dua penyelenggara, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), termasuk aparat keamanan harus mengantisipasi adanya potensi ricuh yang bisa saja megganggu aktifitas lainnya.
Dari 12 daerah yang akan menggelar pemilihan, diprediksi gesekan lebih besar ada di kabupaten/kota. Masing-masing pilwali Makassar, pilbup Bulukumba, Maros, Pangkep, Barru, Toraja, Toraja Utara, dan Luwu Timur
Empat daerah lainnya, yakni Gowa, Selayar, Soppeng, dan Luwu Utara diprediksi kurang potensi terjadinya gesekan.
Banyak indikator sehingga delapan daerah tersebut memiliki tensi yang tinggi. Di antaranya banyaknya beredar berita hoaks, kampanye negatif, hingga aduan atau laporan datang silih berganti ke Bawaslu kabupaten dan kota.
Di pilwali Makassar cukup banyak laporan yang telah ditangani Bawaslu. MUlai dari perusakan alat peraga kampanye (APK), kampanye negatif hingga laporan politik uang.
Ketua KPU Gowa Muchtar Muis yang dimintai tanggapannya, mengklaim jika daerahnya tidak berportensi ricuh. “Insyaallah, tidak adaji potensi ricuh,” ucapnya, Minggu (1/11). Komisioner KPU Soppeng juga demikian.
Komisioner Bawaslu Sulsel Syaiful Jihad, mengemukakan jika potensi itu sudah ada. “Semua mesti kami anggap rawan,” jelas Syaiful Jihad.
Ketua KPU Sulsel Faisal Amir, mengaku bila pihaknya tidak memiliki pemetaan soal adaerah yang dilinai rawan terjadi kericuhan. “Kami tidak ada pemetaan daerah rawan,” kelitnya.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Dr Firdaus Muhammad, menggambarkan bila KPU telah memetakan daerah yang rawan, termasuk Makassar. “Indikatornya saling serang dan kampanye hitam di medsos serta potensi money politics. Antisipasinya, penyelenggara bekerja optimal dan kandidat serta timnya harus menahan diri. Masyarakat juga diharapkan lebih dewasa dan selektif agar tidak diprovokasi,”pinta Firdaus Muhammad, Minggu (1/11).
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Ali Armunanto, juga mengakui daerah punya potensi ricuh.
“Saya rasa tiap daerah bisa berpotensi memiliki kerawanan dalam pilkada. Namun daerah yang paling rawan tentu saja daerah dengan pembilahan politik ekstrim seperti Bulukumba. Dalam konteks ini politik identitas bisa memberi kontribusi besar penyulut konflik. Daerah lain adalah daerah dengan persaingan politik yang ketat seperti Makassar, di mana pengikut calon menjelma menjadi “die hard supporter” yang cenderung berperilaku militan,” pungkas Armunanto. (rif)




×


Waspadai Daerah Berpotensi Ricuh

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar