Maros Siap Sekolah Tatap Muka, Gowa Gagas Perbup

MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kabupaten Maros menyatakan siap untuk menggelar sekolah tatap muka. Sementara Gowa masih belum melaksanakannya. Kedua daerah ini telah dinyatakan masuk dalam zona hijau penyebaran covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Maros HM Takdir bahkan telah meminta kepada seluruh sekolah di wilayahnya, mulai dari tingkat PAUD, TK, SD hingga SMP untuk melakukan pembenahan sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa. Seperti pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan di setiap kelas, masker, dan pengaturan jarak tempat duduk siswa di kelas.
Dikatakan, ditetapkannya Maros sebagai zona hijau menjadi syarat suatu daerah untuk mencoba membuka kembali proses belajar mengajar dengan tatap muka di kelas. Namun, sebelum hal itu dilakukan, Disdik terlebih dahulu berkoordinasi dengan para pengawas dan kepala sekolah untuk melihat secara langsung kesiapan sarana dan prasarana di setiap sekolah.
“Kami baru melakukan koordinasi dengan pengawas masing-masing untuk mengetahui kesiapan setiap sekolah melakukan tatap muka,” ujar Takdir, kemarin.
Ia menambahkan, sejak proses pembelajaran daring berlangsung, hampir seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Maros, baik yang ada di wilah perkotaaan, perdesaan dan terpencil sudah dikunjunginya. Tujuannya untuk melihat secara langsung kondisi sarana dan prasarana dan tingkat keaktifan para guru di setiap sekolah.
”Sekolah yang tidak dapat dijangkau dengan kendaraan dan berada di atas gunung Tompobulu dan Camba sudah kami kunjungi secara langsung,” terangnya.
Hasil kunjungan ini, menurut Takdir, telah terlihat secara jelas bahwa sekolah sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan siswa jika sekolah sudah diaktifikan seperti biasa.
“Jauh sebelum ada penetapan Maros sebagai zona hijau, seluruh sekolah sudah menyiapkan sarana dan prasarananya,” tambah Takdir.
Hanya saja, lanjutnya, untuk memberikan instruksi kepada kepala sekolah guna melakukan tatap muka, pihaknya masih menunggu petunjuk dari bupati. Jika bupati sudah mengeluarkan surat edaran sekolah sudah bisa dibuka, maka pihaknya akan segera menindaklanjutnya.
Namun, pembukaan sekolah tidak sekaligus, melainkan dilakukan secara bertahap sambil melihat perkembangan selanjutnya. Takdir menyebut, ada empat syarat yang harus dipenuhi setiap sekolah sebelum diaktifkan. Di antaranya masker bagi masing-masing siswa. Tempat cuci tangan di tiap kelas. Pengukur suhu tubuh dan surat pernyataan oleh orangtua.
“Semua syarat yang diberikan sudah lengkap, dan semua semua sekolah sudah siap, apakah dilakukan secara bertahap atau sekaligus.” tandasnya.
Terpisah, Kadis Pendidikan Gowa Dr Salam, mengatakan pihaknya sangat bersyukur dengan melandainya kasus covid-19 di daerah ini. Apalagi masuk dalam zona hijau.
“Yang pasti kita bersyukur sekali kalau Gowa dinyatakan sudah zona hijau. Selanjutnya dari kami tentunya akan meminta petunjuk kepala daerah dan arahan beliau terkait pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Tapi ini tentu berproses, sebab kita tidak mau gegabah. Apalagi saat ini kita belum menerima secara resmi pemberitahuan soal zona hijau itu, dan sampai saat ini kita memang belum tahu kecuali disampaikan oleh media,” jelas Dr Salam.
Menurutnya, pembelajaran sistem daring telah dilakukan Pemkab Gowa bagi seluruh tingkatan sekolah, mulai dari SD hingga SMP sejak Maret 2020 lalu, atau di saat pandemi covid-19 mulai melanda.
“Tentunya hal yang kita pikirkan pertama adalah penerapan tradisi baru penyelenggaraan pendidikan di Gowa, yakni protokol kesehatan. Terkait ini sebenarnya kita sudah buat draftnya. Kalau nanti sudah selesai maka kita akan dorong untuk diajukan sebagai peraturan bupati. Draft perbup ini terkait tradisi baru penyelenggaraan pendidikan di Gowa,” tambahnya. (ari-sar)