pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Usulkan Sangkarrang Jadi Percontohan Tatap Muka

MAKASSAR, BKM–Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makassar, Abdul Wahab Tahir sejak awal menginginkan Kecamatan Sangkarrang menjadi percontohan untuk sekolah tatap muka di Makassar.
Terlebih tenaga pengajar sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Tak heran antusiasme masyarakat di kepulauan Sangkarrang begitu besar.
“Offline mereka (Kepulauan Sangkarrang) sudah siap. Sangkarrang itu mereka paling siap sekolah offline. Karena sampai hari ini, Sangkkarang sudah masuk wilayah yang hijau,” kata Wahab, kemarin.
Legislator Golkar itu menambahkan, proses percontohan itu rencananya akan digelar oleh Pemkot Makassar pada April ini.
Lokasi tersebut dinilai tepat oleh Wahab, beberapa pertimbangan selain guru telah melakukan proses Vaksinasi Covid-19, ialah skema belajar dinilai telah matang untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Saya berharap uji coba itu di pulau, sehingga kalau ada apa-apa kita bisa cepat lakukan isolasi. Kedua, kita juga menguji coba SOP sekolah offline tadi. Kan ada SOP sekolah offline, kita bisa uji coba di pulau. Paling tidak, uji cobanya di situ,” sebut Wahab.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Fatma Wahyudin menekankan protokol Kesehatan harus diterapkan secara ketat.
“Kami mendukung pemkot terkait proses belajar mengajar dengan skema ada secara online dan offline, yang terpenting kalau sekolah ingin melaksanakan proses belajar secara tatap muka langsung di sekolah, wajib menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Selain itu, Fatma meminta sekolah menyiapkan kelengkapan protokol kesehatan di sekolah, seperti menyiapkan wastafel tempat cuci tangan, hand sanitizer di ruang kelas dan mengatur jarak kursi anak, serta memakai masker.
Sementara, Ketua PGRI Kepulauan Sangkarrang, Hasanuddin Yafid mengatakan, pihaknya sangat siap menerapkan sistem belajar tatap muka.
Menurutnya, hal itu sangat mendesak sebab jaringan internet di Sangkarrang belum maksimal. Selain itu, sejumlah sarana dan prasarana sekolah kurang memadai.
“Pertama, sinyal kurang kemudian listrik hanya siang hari kemudian tingkat pendidikan orang tua itu kurang di pulau, sehingga untuk pembelajaran jarak jauh agak susah,” ucapnya.
Hasannudin menambahkan, orang tua murid susah untuk membimbing anaknya sebab tingkat pendidikannya masih rendah.
“Kami setuju sekali bila sekolah tatap muka itu bisa segera dilakukan,” kata Hasanuddin.
Sementara, untuk skema pembelajaran tatap muka bakal dibatasi. Skema pembelajaran setiap rombel berjumlah 15 orang dan tidak boleh lebih dari jumlah yang ditentukan.
“Orang tua juga sudah siap mendukung kegiatan sekolah tatap muka, mengingat bahwa ortu di pulau itu mereka sibuk sebagai nelayan. Kemudian Ibu Rumah Tangga (IRT) tidak terpelajar atau pendidikannya rendah, sehingga mereka sangat menginginkan tatap muka,” pungkasnya.(nug)




×


Usulkan Sangkarrang Jadi Percontohan Tatap Muka

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link

Tinggalkan komentar