MAROS, BKM — Kementerian Agama (Kemenag) RI sedang menjajaki pembangunan madrasah luar biasa di Maros. Diskusi tentang pembangunan ini digelar di Aula Kantor Kementerian Agama di Jakarta yang dihadiri langsung Bupati Maros, AS Chaidir Syam.
Diskusi ini dipimpin langsung Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Muhammad Ali Ramdani dan diikuti pula Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Disabilitas, Sawitri Wulansari serta Staf Ahli Gubernur Sulsel, Suherman dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, Chaeran.
Chaidir Syam menyambut baik rencana pembangunan madrasah luar biasa atau sekolah khusus untuk penyandang disabilitas. Jika terwujud, maka ini merupakan madrasah pertama khusus disabilitas di Sulsel.
”Kami intinya menyambut baik rencana ini. Apalagi lokasinya sangat strategis berada di jalur provinsi. Sehingga sangat mudah diakses. Ini juga angin segar bagi penyandang disabilitas. Apalagi Maros sudah memiliki Perda Tentang Disabilitas,” kata Chaidir.
Chaidir menambahkan, Pemkab Maros mendukung pembangunan ini apalagi di Maros belum ada Madrasah Aliyah Negeri atau setingkat SMA di Maros. ”Di Maros belum ada Madrasah Aliyah Negeri. Sehingga kami berharap tidak hanya madrasah luar biasa yang ada tapi juga madrasah aliyah. Karena kebutuhan terhadap sekolah agama negeri di Maros cukup tinggi,” jelas Chaidir.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Muhammad Ali Ramdani, menyebutkan, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan madrasah luar biasa ini mencapai Rp24 miliar. Anggaran ini akan sesuai dengan pembangunan untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus.
”Karena madrasah luar biasa ini berbeda dengan madrasah biasa karena harus disesuaikan dan memudahkan penyandang fisabilitas,” paparnya.
Rencana pembangunan ini madrasah ini akan dilakukan di Maros karena Kemenag Sulsel memiliki tanah hibah seluar 7 hektare. (ari/c)
Kemenag Jajaki Bangun Madrasah Luar Biasa di Maros

×





