MAKASSAR, BKM — Dalam beberapa pekan ini pemberitaan yang menyorot pembangunan infrastruktur oleh Pemprov Sulsel masih terus menguat. Termasuk penghentian beberapa proyek infrastruktur yang telah berjalan.
Isu lain yang mengemuka adalah terkait posisi Wakil Gubernur Sulsel jika Andi Sudirman Sulaiman didefinitifkan sebagai Gubernur Sulsel. Sejumlah nama mulai disebut-sebut. Baik dari kalangan partai pengusung maupun dari luar partai.
Untuk meredam sekaligus mensolidkan partai pengusung pasangan Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman pada Pilgub lalu, dua partai pengusung PKS dan PDI Perjuangan melakukan pertemuan di kantor DPD PDI Perjuangan Sulsel di Jalan Gunung Bawakaraeng, Makassar, Selasa (27/4/2021).
Dari PKS hadir sejumlah partai yang telah berubah logo ini. Di antaranya Ketua Kaderisasi DPW PKS Sulsel, Irwan Waji dan anggota DPRD Sulsel dari PKS, Ismail Bachtiar.
Para kader PKS Sulsel ini diterima langsung Ketua PDI Perjuangan Sulsel, Andi Ridwan Wittiri didampingi Sekretaris DPD Rudy Pieter Goni dan sejumlah pengurus lainnya.
Adapun pengurus dan kader PDI Perjuangan yang hadir yakni H Alimudin, A Yakin Pajalangi, Andi Anshari Mangkona, Risfayanti Muin, Kartini Lolo, Rahmat Muhayang, Taufiqudin Ande, Husain Junaid, Andi Walinga, Hermina Donna dan dr Fadly Ananda.
Terkait apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni menjelaskan jika pertemuan ini hanya silaturahmi biasa.
Apalagi, kata RPG, sapaan Rudy Pieter Goni, PDI Perjuangan dan PKS sama-sama menyatakan diri partai kader. “Ini adalah pertemuan partai nasionalis dan partai religius” kata RPG.
“Selanjutnya yang dibicarakan adaalah harapan-harapan sesama anak bangsa dan parpol yang selalu mewarnai setiap pilkada yang berkomitmen terus bekerja di perjuangan masing-masing untuk kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Terkait isu pascapenahanan Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah, RPG menjelaskan jika masing-masing partai berharap ada keterpaduan dan akselerasi mengawal pemerintahan di Sulsel. “Apalagi PDIP dan PKS adalah partai pengusung di Pilkada Sulsel yang lalu,” katanya.
Menyangkut adanya turbolensi politik di Sulsel, RPG menegaskan jika kedua partai sepakat menghormati proses hukum karena hukum adalah panglima.
“Saat ini dibutuhkan peran serta bersama dengan seluruh elemen masyarakat dan partai lain untuk membangun Sulsel agar tetap jaya. Kami juga ada kesepahaman untuk mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan apa pun,” tegasnya. (*)