Site icon Berita Kota Makassar

PD Parkir Amankan 15 Jukir Liar

MAKASSAR, BKM– Kondisi perparkiran di dalam kota Makassar masih terus menjadi polemik berkepanjangan. Tidak hanya soal lahan parkir yang seringkali menggunakan bahu jalan, juga tarif parkir yang dipungut terlalu mahal alias selangit. Sementara Perusda Parkir Makassar Raya dinilai tidak mampu mengatasi hal tersebut.

Sempat beredar video terkait aksi oknum juru parkir di Makassar Mall (Pasar Sentral) yang meminta tarif parkir kepada pengendara mobil sebesar Rp20 ribu. Padahal Tarif yang diminta tersebut jauh diatas tarif parkir resmi yang diberlakukan Pemerintah Kota Makassar. Yakni untuk kendaraan roda empat sebesar Rp4.000 sementara roda dua Rp2.000.
Pasca video tersebut viral di media sosial, PD Parkir Makassar Raya langsung turun melakukan penyisiran dan cek lapangan.
Humas PD Parkir Makassar Raya, M Asrul, mengatakan, pihaknya bersama Polres Pelabuhan Makassar, turun ke lokasi kejadian, Kamis (29/4).
“Kami turunkan tim, kita cek di lapangan, yang bersangkutan sudah tidak ada di tempat,” ungkap Asrul.
Dia melanjutkan, setelah melakukan penyisiran di Pasar Sentral, sebanyak 15 jukir tanpa identitas diamankan. Termasuk mengamankan jukir resmi yang lokasinya menjadi tempat beraksi jukir liar yang meminta tarif parkir sebesar Rp20 ribu kepada pemilik kendaraan.
“Menurut pengakuan jukir resmi di sana, jukir itu tidak ditahu. Tetap kita tetap proses yang bersangkutan. Kita amankan di polres, ” kata Asrul.
Selain Pasar Sentral, kata Asrul, PD Parkir juga berencana akan turun melakukan penyisiran jukir liar di Pasar Butung. Karena di sana juga kerap terdengar keluhan, warga yang memarkir kendaraan membayar tarif tidak sesuai ketentuan.
“Jadi kami tekankan kepada masyarakat, jangan mau membayar tarif parkir di luar ketentuan yang sudah ada. Bayar sesuai aturan saja,” tandas Asrul.
Menyikapi hal itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto, angkat bicara. Ia mengatakan, tarif fantastis yang diminta jukir di Makassar Mall itu perlu diselidiki.
Dia menegaskan, aksi itu sudah masuk dalam kategori premanisme. Bahkan, dia mengaku tahu siapa yang ada berada di belakang mereka.
Diapun mempertanyakan kinerja Dirut PD Parkir dan PD Pasar. Kedua pimpinan perusda tersebut harus secepatnya menyelesaikan persoalan yang terjadi di lapangan.
“Tidak boleh premanisme mendominasi kota ini. Saya tahu ji itu siapa. Ada hubungannya dengan yang ribut-ribut sekarang. Lihatmi nanti. Jangan saya sebut. Kenapa diam-diam direktur parkir dan direktur pasar. Kalau diam-diam bisa diartikan lain loh sama orang. Ini bukan kejadian satu hari,” tandas Danny. (rhm)

Exit mobile version