MAKASSAR, BKM — Malam sebelum hari pertama PPDB tingkAt SD dan SMP, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Ketua Komisi D DPRD Makassar, Wahab Tahir mengaku kebanjiran telepon dari berbagai pihak. Telepon yang masuk rerata terkait permintan tolong agar anaknya difasilitasi bisa lolos pada sekolah yang didaftarnya.
“Ya, banyak yang menelepon. Minta tolong bagaimana supaya anaknya bisa lolos PPDB,” ungkap Danny.
Tapi orang nomor satu Makassar itu menegaskan tidak bisa mengakomodir titipan semacam itu. Alasannya, semua proses dilakukan secara transparan, real time, semua bisa memantaunya. Ketika ada kecurangan terjadi, sangat gampang terdeteksi. Apalagi semua dokumen dan proses pendaftaran, diolah sama sistem.
“Kalau begini, susah titipan karena sistem yang olah. Semua berlangsung fair. Serba terbuka, tidak ada yang bisa intervensi, ” ungkap Danny.
Dia mengaku orang-orang yang menelepon atau Whatsapp sudah dijelaskan prosedur dan mekanisme PPDB.
Senada dengan Danny, Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar Wahab Tahir juga mengaku banyak yang menelepon minta difasilitasi agar bisa diluluskan. Namun dia menegaskan, tidak akan ada kebijakan yang diambil jika itu untuk merusak sistem PPDB 2021.
“Banyak sekali yang telepon saya. Mulai semalam (Minggu malam). Jadi saya bilang tidak ada yang boleh merusak sistem. Saya minta maaf kepada seluruh orang tua, kepada seluruh kolega saya atas ini. Saya tidak melayani permintaan di luar sistem,” tegasnya di sela-sela pemantauan proses PPDB hari pertama di War Room Balai Kota, Senin (21/6).
Diapun menegaskan, seluruh anggota DPRD, khususnya yang berada di Komisi D tidak akan memberikan legalitas kepada siapapun yang akan merusak sistem PPDB.
“Kalau ada yang bermain-main, laporkan ke kami. kalau dia anggota DPRD laporkan ke saya. Saya akan laporkan ke Dewan Kehormatan supaya dia diberi efek jera. (rhm)