MAKASSAR, BKM — Sebanyak 20 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina dikabarkan telah masuk ke Sulsel. Hanya saja, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel Andi Darmawan Bintang mengaku belum menerima laporan secara resmi.
Menurut informasi yang ia dapatkan, puluhan TKA tersebut akan dipekerjakan di PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel. “Yang saya dengar informasi itu di PT Huadi, smelter nikel yang ada di Bantaeng. Jadi kemarin itu mereka sudah berada di messnya. Saya tidak tahu kapan mereka masuk ke Bantaeng,” kata Darmawan saat dikonfromasi, Minggu (4/7).
Darmawan menegaskan, pihaknya akan mencari tahu lebih lanjut terkait kedatangan TKA tersebut di tengah melonjaknya kasus covid-19. Walau begitu, ia menyebutkan pihaknya tidak memiliki hak untuk melarang TKA masuk di Sulsel. Pasalnya, kata dia, soal perizinan adalah kewenangan pemerintah pusat.
Terkait batas waktu tinggal bagi puluhan TKA tersebut, kata Darmawan, tergantung izin dan kebutuhan perusahaan. Namun, ia mengungkapkan, sejak diberlakukan nya UU Cipta Kerja, para TKA yang memiliki keahlian khusus, tidak dapat dijalankan para pekerja lokal, diberikan kebijakan untuk lebih mudah mendapatkan perizinan.
“Tentu kita tinggal pantau mereka. Hanya saja kalau mereka datang, itu datangnya untuk apa? Datang sebagai tenaga kerja yang mempunyai keahlian khususkah, ataukah mereka sekaligus bekerja? Pertanyaannya kenapa harus mereka? Kenapa bukan orang di sana misalnya. Kalau mereka punya keahlian khusus, terbataski biasa waktu tinggalnya. Hanya bisa diberikan dua bulanji saja misalnya,” tutur Wawan, sapaan akrabnya.
Kendati demikian, Kadis Disnakertrans sekaligus Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel ini menegaskan, biasanya TKA tidak mungkin lolos di bandara jika tidak mengantongi dokumen-dokumen yang diwajibkan. Termasuk hasil tes covid-19.
Sebelumnya, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan, pihaknya akan memperketat pintu masuk di bandara dan di pelabuhan setelah melihat lonjakan kasus Covid-19 di Sulsel bertambah ratusan per hari. Sekadar diketahui, para TKA tersebut tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (3/7). (jun)