Site icon Berita Kota Makassar

Bergabung di Pasukan Taktis, Kuasai Berbagai Jenis Senjata

TIDAK banyak polisi wanita (polwan) yang bisa bergabung dalam misi perdamaian dunia di bawah organisasi internasional Persetikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau United Nations (UN). Dari yang sedikit itu, Brigadir Satu (Briptu) Shifa Azhalia salah satunya. Ia bahkan menjadi satu-satunya polwan di jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel yang membawa harum negeri ini.

SHIFA, begitu panggilan akrabnya. Anak pertama dari tiga bersaudara ini tinggal di Kota Makassar. Dalam perjalanan karirnya sebagai bintara Polri, sehari-harinya Shifa bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel.
Gadis yang lahir 25 tahun silam, tepatnya 24 Juli 1996, saat ini tergabung dalam kontingen Satuan Tugas Garuda Bhayangkara Formed Police Unit (FPU) 2 Minusca yang ditugaskan di Bangui, Afrika Tengah.
Pada tahun 2019 lalu, Briptu Shifa melaksanakan pendaftaran dan mengikuti tes seleksi misi internasional pasukan PBB Polri, yakni FPU (Formed Police Unit) 2 Minusca dengan beberapa tes yang dilalui. Yakni tes psikologi, komputer, kesehatan, jasmani, bahasa Inggris, menembak, dan tes mengemudi.

“Ketika mengikuti tes di Polda Sulsel pada bulan Juli 2019, saya mendapatkan hasil pengumuman misi internasional ke negara Central Africa, dan ternyata saya berhasil lulus serta terpilih dalam proses seleksi ini. Saya menjadi satu-satunya perwakilan polwan dari Polda Sulsel yang berhasil lolos dan terpilih dalam misi ini,” ungkap Briptu Shifa yang berkirim kabar ke Makassar, Kamis (12/8).
Pada bulan November 2019, lanjut Briptu Shifa, ia memulai pelatihan FPU 2 Minusca yang dilaksanakan di beberapa tempat. Salah satunya di Pusat Pendidikan (Pusdik) Lantas di Serpong. Pelatihan tersebut diikutinya selama enam bulan, untuk selanjutnya melaksanakan penugasan (deploy) pada awal bulan September 2020.
Ia pun mengikuti rangkaian pelatihan bersama peserta lainnya yang berjumlah 140 personel. Dalam misi ini, Briptu Sifa dipercaya untuk tergabung dalam Pasukan Taktis Peleton Bravo.
Siapa sangka prosesnya sangatlah tidak lama. Ia pun sudah mahir dan mampu menguasai berbagai jenis senjata, baik itu laras pendek maupun panjang.

Banyak yang menjadi alasan dirinya untuk memilih mengikuti misi PBB ini. Salah satunya yang pasti adalah banyak pengalaman yang didapatkan di luar tugas sehari-hari sebagai anggota Ditreskrimum Polda Sulsel.
”Dengan mengikuti misi ini, dapat meningkatkan kapabilitas saya sebagai anggota Polri dan dalam hal berbahasa Inggris maupun Perancis. Selain itu, saya juga mendapat banyak rekan kerja yang saya anggap sebagai keluarga baru dari beragam satuan kerja (satker) dan fungsi dari seluruh Indonesia,” katanya.

Kelak, penugasannya sebagai personel pasukan pengamanan perdamaian dunia, akan dijadikan pengalaman hingga akhir karirnya sebagai abdi negara. “Semoga bukan saya saja dipercaya masuk Kontingen Garuda di barisan perdamaian dunia. Tetap semangat rekan-rekan polwan di seluruh nusantara, terutama jajaran Polda Sulsel. Peluang dan kesempatan terus ada. Rajutlah asa hingga keinginan kita terwujud,” ujarnya memberi motivasi. (ady/c)

Exit mobile version