MAKASSAR, BKM — Pemerintah Kota Makassar bekerja sama TNI-Polri intens melakukan swab bagi para pengguna jalan (swab on the road). Aktivitas ini dilakukan sejak perpanjangan PPKM level empat dilanjutkan ke tahap tiga.
Swab on the road ini serentak dilakukan selama PPKM berlangsung di empat jalur masuk Kota Makassar yang dilalui pengendara dari daerah-daerah tetangga, seperti dari Kabupaten Gowa, Takalar, dan Maros. Masing-masing di kawasan Pantai Losari, Terminal Malengkeri, Sudiang, dan Jalan Hertasning-Aroepala.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengemukakan, hasil evaluasi sementara, total yang sudah diswab on the road berjumlah 755. Sebanyak 398 di antaranya berasal dari Makassar dan luar Makassar 357 orang.
Dari tes usap tersebut, sebanyak 733 terkonfirmasi negatif dan 22 positif. Yang menarik, kata Danny, dari data orang yang terkonfirmasi positif, hampir 50 persen berasal dari luar Makassar.
“Saya minta dirilis besok (hari ini). Ternyata misalnya kemarin (Sabtu) ada satu klaster 40 kuota, 50 lah. Di situ ada sembilan yang positif. Ternyata ada sembilan yang positif. Setengah itu dari luar Makassar. Ada dari Maros, Pangkep, ada dari Luwu, ada dari Bone. Artinya ini terbukti selama ini saya bilang lebih banyak dari luar itu masuk ke Makassar itu dalam kondisi penyakit yang dihitung seolah-olah makassar yang punya beban. Ini terbukti ini. Karena ini random,” ungkap Danny saat ditemui di acara bagi-bagi masker, Minggu (15/8) di area Pasar Antang, Manggala.
Selanjutnya, orang yang berasal dari luar Makassar dan terkonfirmasi positif dikembalikan ke daerah masing-masing. “Jadi memang kebetulan yang dari daerah terpaksa dikembalikan ke daerahnya, misalnya di Pangkep atau di Maros,” tambahnya.
Ke depan, kata Danny, pihaknya akan kembali memperluas lokasi swab on the road hingga mencapai 15 titik. “Kemarin itu masih empat titik kemudian delapan titik. Kita rencana 15 titik,” tambah Danny.
Bukan itu saja, Danny juga akan menyasar warung-warung kopi (swab on warkop). Rencana tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat. Modelnya saya dengan swab on the road.
“Ini lagi kami persiapkan. Jadi yang akan turun adalah Tim Raika. Di dalamnya ada TNI/Polri juga,” kata Danny.
Sementara itu, Juru Bicara Makassar Recover Alo Natsar Desi mengatakan tes swab on the road sebagai upaya menekan pergerakan warga di masa pandemi dan harus didukung penuh oleh warga, khususnya pengendara yang ikut dites, sebagai upaya bersama-sama memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Masyarakat kita harapkan tidak bersikap antipati pada swab on the road ini. Sebab di masa pandemi ini dibutuhkan kebersamaan antara pemerintah dengan rakyatnya, perang melawan covid-19 bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas kita semua,” ujar Alo.
Sementara menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Iman Hud selaku penanggung jawab kegiatan, tim gabungan dari Pemkot Makassar dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, bersama anggota Kodim 1408/BS Makassar dan Polrestabes Makassar, yang berjumlah sekitar 200 personel menyeleksi pengendara, khususnya pengendara yang tidak mengenakan masker.
Pengendara yang terpilih secara acak diminta duduk di sebuah tenda dan mengisi formulir. Selanjutnya tenaga kesehatan yang menggunakan pakaian hazmat melakukan tes swab antigen.
Iman menjelaskan, dalam sehari, disiapkan masing-masing 100 swab antigen di satu titik. Swab on the road ini akan dilaksanakan hingga 23 Agustus mendatang atau hingga hari terakhir pemberlakuan PPKM level empat tahap ketiga.
“Satu titik swab on the road, 100 swab antigen. Berarti setiap hari ada 400 disiapkan. Pokoknya ditarget sampai tanggal 23. Setok cukup. Kita mau lihat lagi apakah ditambah lagi titik swab on the road,” kata Iman.
Dia pun berharap ke depan, bukan hanya swab untuk pengguna jalan saja yang disasar. Namun juga tempat-tempat umum yang banyak dikunjungi masyarakat. “Harapannya ke depan ada swab mobile juga. Dimana ada kerumunan kita datang dan kita swab antigen. Sementara cukup signifikan,” tandas Iman. (rhm)
