pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken
pulsa.rovindo.com - Pusat Distributor Pulsa dan TOken

Dari Nilai Rapor Merah Hingga Punya Sembilan Hotel

Arwan Tjahjadi, Pengusaha Hotel dan Produser Film

NAMA Arwan Tjahjadi tidak asing lagi di kalangan warga keturunan Tionghoa, khususnya di Makassar. Ia dikenal sebagai pengusaha hotel yang mengusung nama Losari sebagai branding. Selain itu, Arwan juga bergelut di dunia perfilman.

HADIR di Podcast kanal Youtube Berita Kota Makassar, mantan anggota DPRD Kota Makassar ini mengisahkan perjalanan usahanya hingga saat ini. Dari sejak duduk di bangku SMA dengan nilai rapor yang lebih banyak merahnya, hingga memiliki jaringan hotel berjumlah sembilan unit yang tersebar pada tiga kota besar kota di Indonesia.
”Waktu SMA, saya paling bodoh dalam ilmu kimia. Angka saya biasa 4, 3, bahkan 2. Kencang sekali merahnya. Bahkan pernah ada tujuh merahnya,” ujarnya sambil tertawa.

Selepas SMA, dia pun berpikir hendak melanjutkan ke mana. Sekali waktu ia bertemu dengan kakak kelas yang sudah kuliah di Unhas. Arwan kemudian menetapkan pilihan untuk lanjut ke jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik. ”Saya memang suka arsitek dan akhirnya diterima di Unhas,” katanya.
Arwan menyebut, selama mengikuti perkuliahan di Unhas, ada tiga hal yang beruntung bisa dirasakannya. Pertama, beruntung melewati masa perpeloncoan yang merupakan terakhir kalinya dilaksanakan. Menikmati wajib latih mahasiswa yang juga terakhir digelar. Serta yang terakhir menikmati kampus lama Unhas di Jalan Sunu.
”Waktu kuliah di semester tiga dan empat sudah terseok-seok, salah satunya karena dosen yang kurang. Fasilitas pendukungnya juga memprihatinkan. Kita menggunakan papan tulis yang warna hitam,” terangnya.
Ketertarikan Arwan di dunia arsitek memang sudah terlihat ketika ia masih duduk di bangku SMA. Kala itu orangtuanya membangun rumah. Arwan biasa terlibat membantu tukang untuk menyendok semen, menyusun batubata. ”Mungkin itu yang mengantar saya sampai bisa masuk aritek,” imbuh alumni 17 Aristek Fakultas Teknik Unhas ini.
Ketika masih duduk di bangku kuliah, tepatnya pada semester delapan, Arwan mulai mencapatkan cuan. Kadang-kadang ia mendapat pekerjaan kecil-kecilan. Seperti membuat WC, mengerjakan dapur, atau membenahi kamar. Uang dari bekerja itulah yang kemudian digunakannya membeli sepeda motor.

Kontraktor pun kemudian dilakoninya. Bekerja sama dengan perusahaan kontraktor, Arwan dipercaya sebagai direktur teknik (dirtek). Di saat bersamaan kakaknya lalu mengajak untuk bisnis peralatan perkantoran.
Seiring perjalanan waktu, usaha kontraktor tetap dijalankannya, sementara bisnis peralatan kantor ditinggalkan. Hingga kemudian membangun satu hotel lalu berkembang menjadi beberapa hotel dengan menggunakan bendera Losari.
”Awalnya bangun Losari Guest House dengan 11 kamar. Lama-lama bangun hotel dengan 50 kamar. Hingga berkembang menjadi sembilan hotel. Di antaranya Losari Beach Inn Makassar, Losari Metro Makassar, Losari Blok M Jakarta, Losari Kuta Bali. Ada sembilan semuanya,” ungkap Arwan.
Memiliki hotel di Bali, Arwan kemudian merealisasikan keinginannya untuk mendirikan Museum Becak. Diwacanakan pada tanggal 11-11-2011, Museum Becak tersebut resmi dibuka pada 12-12-2012. Koleksinya ada 20 becak yang berasal dari Jawa, Kalimantan, Makassar, dan Medan.
Bukan hanya kontraktor, bisnis peralatan kantor, serta usaha hotel yang dijalankan oleh Arwan. Ia juga masuk ke dunia film. Bahkan menjadi eksekutif produser di fil Ati Raja yang tahun ini masuk nominasi Anugerah Lembaga Sensor Film (LSF).

”Orangtua saya pemilik Bioskop Ratu. Teman saya juga pengusaha bioskop, pemilik bioskop Dewi,” ujarnya memberi salah satu alasan menekuni usaha film.
Arwan mencoba mengangkat budaya lokal ke dalam film yang diproduksinya. Film Ati Raja salah satu contohnya. Bercerita tentang tokoh Tionghoa pengarang lagu Makassar. Kisahnya penuh dengan kearifan lokal yang sangat tinggi dan tentang pembauran yang sebenarnya.
”Di film Ati Raja 30 hingga 40 persen menggunakan bahasa daerah. Tidak apa-apa sarat dengan muatan lokal. Dengan cara seperti ini, generasi kita bisa belajar dan mengetahui budayanya,” tandas Arwan. (*/rus)




×


Dari Nilai Rapor Merah Hingga Punya Sembilan Hotel

Bagikan artikel ini melalui

atau copy link